KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA NOVEL BIDADARI TAK BERSAYAP KARYA BUDI SATRIO: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA

Penelitian ini mengangkat masalah mengenai bagaimana wujud dan makna konflik batin dalam novel Bidadari Tak Bersayap melalui tinjauan psikologi sastra. Tujuannya (1) untuk mendiskripsikan struktur yang membangun novel Bidadari Tak Bersayap. (2) untuk mendiskripsikan konflik batin tokoh utama dalam n...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: WATI , NILA DWI KUSUMO (Author)
Format: Book
Published: 2010.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_9692
042 |a dc 
100 1 0 |a  WATI , NILA DWI KUSUMO  |e author 
245 0 0 |a KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA NOVEL BIDADARI TAK BERSAYAP KARYA BUDI SATRIO: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA  
260 |c 2010. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/9692/1/A310060074.PDF 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/9692/2/A310060074.PDF 
520 |a Penelitian ini mengangkat masalah mengenai bagaimana wujud dan makna konflik batin dalam novel Bidadari Tak Bersayap melalui tinjauan psikologi sastra. Tujuannya (1) untuk mendiskripsikan struktur yang membangun novel Bidadari Tak Bersayap. (2) untuk mendiskripsikan konflik batin tokoh utama dalam novel Bidadari Tak Bersayap ditinjau dari psikologi sastra. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode diskriptif kualitatif. Objek penelitiannya adalah konflik batin tokoh utama dalam novel Bidadari Tak Bersayap. Sumber data dalam penelitian ini meliputi sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah novel Bidadari Tak Bersayap karya Budi Satrio. Sumber data sekundernya adalah wacana dari internet, email Budi Satrio, dan cerpen-cerpen karya Budi Satrio. Teknik pengumpulan datanya yaitu teknik pustaka, simak, dan catat. Adapun teknik analisis datanya yaitu dengan metode pembacaan heuristik dan hermeneutik. Analisis novel ini menggunakan pendekatan struktural dan psikologi sastra. Hasil analisis struktural terhadap novel Bidadari Tak Bersayap ini dapat diperoleh tema novel Bidadari Tak Bersayap adalah perbedaan keyakinan antara laki-laki dan perempuan yang saling mencintai. Alur novel Bidadari Tak Bersayap yaitu alur campuran. Tokoh-tokoh yang dianalisis adalah Bimo, Giselle, Ayah, dan Ibu. Latar novel Bidadari Tak Bersayap adalah di Jakarta, Pasuruan, Cilacap, dan Bandung. Penceritaan tokoh Bimo dalam novel berlangsung pada tahun 1999. Analisis selanjutnya dilakukan dengan pendekatan psikologi sastra. Pendekatan ini merupakan salah satu pendekatan dalam sastra yang mengkaji tentang kejiwaan tokoh. Analisis terhadap novel Bidadari Tak Bersayap dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra khususnya teori konflik batin ditemukan dua jenis konflik yaitu (1) konflik mendekat-menjauh, dan (2) konflik menjauh-menjauh Konflik mendekat-menjauh dialami oleh Bimo karena hal-hal seperti berikut. a. Orang tua Giselle setuju apabila Giselle bersama Bimo, tetapi orang tuanya menginginkan anaknya mendapatkan pasangan yang mempunyai keyakinan yang sama. b. Hubungan Bimo dan Giselle semakin dekat, tetapi Bimo masih merasa ada sekat yang memisahkan kedekatan mereka. c. Bimo tidak menyukai teman ibunya yang selalu mengantar ibunya ke rumah pada malam hari. Tetapi ibunya merasakan nyaman apabila bersama temannya itu. d. Bimo diberikan TV oleh Om Rudi, Bimo tidak menyukai sifat Om Rudi. Tetapi Bimo dan kakaknya menikmati TV tersebut. e. Bimo diberi tugas dari kantornya untuk mengurusi demo karyawan di salah satu perusahaan, ternyata provokator dari perusahaan itu adalah Giselle. Giselle kecewa karena Bimo membela konglomerat itu, tetapi Bimo mendapatkan penghasilan yang banyak. f. Bimo tidak peduli apabila ia dipecat karena tidak meneruskan kasusnya, tetapi Bimo membela Giselle untuk menebus kesalahannya. Adapun konflik menjauh-menjauh dialami oleh Bimo karena hal-hal seperti berikut. a. Bimo tidak tahu seberapa kuat keyakinannya untuk berpindah keyakinan, Giselle menanyakan hal itu tetapi Bimo bingung untuk menjawab. b. Kehidupan Bimo dan keluarganya sudah mendapat pandangan miring, karena itu Bimo dan kakaknya dewasa sebelum waktunya. c. Hutang ibunya semakin menumpuk, ibunya sering pulang malam. Bimo kasihan melihat ibunya lelah menanggung beban hidup yang berat. d. Bimo melihat ibunya tidak memakai baju bersama Om Rudi, Bimo tidak berani untuk keluar dari kamarnya. e. Om Rudi ternyata bukan teman yang baik untuk ibunya Bimo, ibunya Bimo melakukan penipuan semenjak kenal dengan Om Rudi. f. Mbak Eni pergi ke Malaysia untuk bekerja, Bimo sedih ditinggal kakaknya itu. Bimo juga bersedih karena dia hanya tinggal bersama ayahnya. g. Ayah Bimo sakit, Bimo bingung karena tidak bisa membayar biaya rumah sakit yang mahal. h. Bimo ingin membela Giselle dalam kasus demo karyawan itu walaupun ia harus keluar dari pekerjaannya. 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/9692/ 
787 0 |n A310060074  
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/9692/  |z Connect to this object online