KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL WO AI NI ALLAH KARYA VANNY CHRISMA W: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan konflik batin tokoh utama dalam novel Wo Ai Ni Allah. Masalah yang diteliti: (1) bagaimanakah struktur novel Wo Ai Ni Allah, dan (2) bagaimanakah konflik batin tokoh utama dalam novel Wo Ai Ni Allah karya Vanny Chrisma W ditinjau dari segi psikologi sastr...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MUNAWAROH , ANIS (Author)
Format: Book
Published: 2010.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_9723
042 |a dc 
100 1 0 |a MUNAWAROH , ANIS   |e author 
245 0 0 |a KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL WO AI NI ALLAH KARYA VANNY CHRISMA W: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA  
260 |c 2010. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/9723/1/A310060177.PDF 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/9723/2/A310060177.PDF 
520 |a Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan konflik batin tokoh utama dalam novel Wo Ai Ni Allah. Masalah yang diteliti: (1) bagaimanakah struktur novel Wo Ai Ni Allah, dan (2) bagaimanakah konflik batin tokoh utama dalam novel Wo Ai Ni Allah karya Vanny Chrisma W ditinjau dari segi psikologi sastra. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data dan sumber datanya berupa kata, kalimat, wacana pada novel Wo Ai Ni Allah. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kepustakaan dan teknik catat. Teknik analisis data dilakukan dengan metode membaca heuristik dan hermeneutik. Novel Wo Ai Ni Allah bertemakan Kerinduan spiritual seorang Ateis yang berkeinginan untuk menemukan Tuhan. Novel ini menggunakan alur maju, tokoh utamanya adalah Amei. Setting tempat novel Wo Ai Ni Allah berada di Surabaya dan Cina. Penceritaan dalam novel ini berlangsung pada tahun 2004-2007. Analisis konflik batin novel Wo Ai Ni Allah ditinjau dari segi psikologi sastra ditemukan dua jenis konflik. 1. Konflik mendekat-menjauh, dan 2. Konflik menjauh-menjauh. Konflik mendekat-menjauh dialami oleh Amei berupa: (a) Amei hanya berpasrah diri saat disiksa oleh ibunya, walaupun sebenarnya ia merasa kesakitan, (b) Amei merasa senang dan bebas saat mengetahui dirinya telah ditinggalkan oleh ibunya di stasiun Wonokromo, tetapi ia merasa kesepian saat berada di tempat asing, (c) Amei senang diperbolehkan bergabung dengan pengamen jalanan, tetapi ia bimbang dan ketakutan saat diharuskan mencuri agar dapat bergabung dengan mereka, (d) Amei senang mendapat perhatian dari Husain. Tetapi, ia terpaksa meninggalkan rumah Husain karena merasa kecewa saat mengetahui Husain tidak mencintainya, dan (e) Amei senang saat mengetahui A Liong adalah ayah kandungnya, tetapi ia kecewa dan sedih saat menyadari A Liong adalah pembunuh ayah tirinya. Adapun konflik menjauh-menjauh dialami oleh Amei berupa: (a) Amei terkejut dan panik saat membaca surat ancaman untuk ayahnya, tetapi ia terlalu ketakutan untuk memberitahu ayahnya, (b) Amei kecewa atas perlakuan ibunya yang tega membuangnya, ia juga merasa kesepian saat berada di tempat asing, (c) Amei panik saat tubuhnya tiba-tiba dipeluk oleh seorang gelandangan tua, Amei yang ketakutan terpaksa memukul kepala gelandangan tersebut memakai tongkat besi hingga mengeluarkan darah, (d) Amei kecewa dan marah saat mengetahui bahwa yang membunuh ayahnya adalah A Liong, tetapi ia terlalu takut untuk melawan A Liong, dan (e) Amei merasa ketakutan saat A Liong menyiksanya dengan kejam, tetapi ia tidak bisa melawan walaupun tubuhnya sangat kesakitan. 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/9723/ 
787 0 |n A310060177 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/9723/  |z Connect to this object online