ANALISIS SIFAT MEKANIS KOMPOSIT CORE SERBUK KAYU JATI BERMATRIK LEM FOX (LEM PUTIH PVAC) DENGAN VARIASI FRAKSI BERAT 25%, 35%, DAN 45%

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi fraksi berat terhadap kekuatan tarik dan bending pada komposit core, dan foto makro pada jenis/bentuk patahan benda uji. Menyelidiki pola kegagalan tarik dan bending pada komposit core. Dalam pembuatan komposit ini, bahan yang digun...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SEDAYU, TRI ARNOMO (Author)
Format: Book
Published: 2010.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_9738
042 |a dc 
100 1 0 |a  SEDAYU, TRI ARNOMO   |e author 
245 0 0 |a ANALISIS SIFAT MEKANIS KOMPOSIT CORE SERBUK KAYU JATI BERMATRIK LEM FOX (LEM PUTIH PVAC) DENGAN VARIASI FRAKSI BERAT 25%, 35%, DAN 45% 
260 |c 2010. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/9738/1/D200030231.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/9738/4/D200030231.pdf 
520 |a Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi fraksi berat terhadap kekuatan tarik dan bending pada komposit core, dan foto makro pada jenis/bentuk patahan benda uji. Menyelidiki pola kegagalan tarik dan bending pada komposit core. Dalam pembuatan komposit ini, bahan yang digunakan adalah partikel gergaji kayu jati dengan diameter 40 mesh bermatrik lem fox (lem putih PVAc). Variasi fraksi berat adalah 25%, 35%, dan 45%. Pembuatan dengan menggunakan rolling press mold secara manual. Pengujian komposit sesuai dengan standar ASTM. Pengujian tarik menggunakan ASTM D 638-02, dan pengujian bending menggunakan ASTM D 790-02. Dari hasil pengujian tarik diperoleh semakin besar fraksi beratnya, maka akan semakin kecil kekuatan tarik rata-ratanya, pada ketebalan core 3mm, kekuatan tarik rata-rata tertinggi pada fraksi berat 25% sebesar 1,96x10-6 MPa dan terendah pada fraksi berat 45% sebesar 0,344x10-6 MPa. Sedangkan pada ketebalan core 5mm, kekuatan tarik rata-rata tertinggi pada fraksi berat 25% sebesar 5,520x10-6 MPa dan terendah pada fraksi berat 45% sebesar 0,380x10-6 MPa. Dari hasil pengujian bending dengan ketebalan core 3mm, diperoleh semakin besar fraksi beratnya, maka akan semakin kecil tegangan bending rata-ratanya. Pada ketebalan core 3mm, tegangan bending rata-rata tertinggi pada fraksi berat 25% sebesar 5,144x10-6 MPa dan terendah pada fraksi berat 45% sebesar 5,026x10-6 MPa. Sedangkan pada ketebalan core 5mm, tegangan bending rata-rata tertinggi pada fraksi berat 25% sebesar 3,296x10-6 MPa dan terendah pada fraksi berat 45% sebesar 1,571x10-6 Mpa. 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a TJ Mechanical engineering and machinery 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/9738/ 
787 0 |n D200030231 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/9738/  |z Connect to this object online