ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN KERJA DAN UPAH TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. PLN (PERSERO) SRAGEN

• Main Author: WACONO, BAYU SAKTI (Author)
• Format: Book
• Published: 2010.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Connect to this object online
• Notes: https://eprints.ums.ac.id/9793/2/B100050374.pdf; https://eprints.ums.ac.id/9793/1/B100050374.pdf
• Keywords: HD28 Management

Tujuan penelitian ini adalah : 1) Untuk menganalisis pengaruh tingkat pendidikan, pelatihan kerja dan upah berpengaruh terhadap produktivitas kerja pada PT. PLN (PERSERO) di Sragen. 2) Untuk menganalisis faktor yang paling berpengaruh terhadap produktivitas kerja pada PT. PLN (PERSERO) di Sragen .Hipotesa adalah sebuah kesimpulan sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya. Mengacu pada hasil penelitian sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1) Diduga tingkat pendidikan, pelatihan kerja dan upah berpengaruh terhadap produktivitas kerja pada PT. PLN (PERSERO) di Sragen. 2) Diduga upah paling berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja pada PT. PLN (PERSERO) di Sragen Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini adalah : Bahwa variabel tingkat pendidikan, pelatihan kerja, dan upah berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja. Berdasarkan uji t, diperoleh thitung tingkat pendidikan sebesar 3,717, thitung pelatihan kerja sebesar 2,657 dan thitung upah sebesar 5,976 dengan ttabel sebesar 2,042 sehingga -ttabel  thitung  ttabel berarti variabel tingkat pendidikan, pelatihan kerja, dan upah berpengaruh secara individu terhadap produktivitas kerja dan hasil yang paling berpengaruh terhadap produktivitas kerja adalah variabel upah. Hasil uji F diperoleh Fhitung sebesar 12,609 dengan Ftabel sebesar 3,32 sehingga Fhitung > Ftabel variabel tingkat pendidikan, pelatihan kerja dan upah berpengaruh secara serempak terhadap produktivitas kerja. Hal ini telah terbukti kebenarannya dengan uji determinansinya (R2) sebesar 0,677. R2 digunakan untuk menghitung besar variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen. Hal ini berarti bahwa 67,7% total variasi variabel dependen motivasi pegawai dapat dijelaskan oleh variabel tingkat pendidikan, pelatihan kerja dan upah sedangkan sisanya 32,3% dijelaskan oleh variabel lain.