TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR (Studi Kasus Pada PT. Federal Internasional Finance Surakarta )

Sewa beli dalam praktek sekarang ini banyak dilakukan diberbagai daerah di Indonesia, salah satunya di kota Surakarta. Sistem yang digunakan dalam Perjanjian sewa-beli ini adalah perjanjian pembiayaan konsumen. Pembiayaan konsumen sangat berperan aktif di dalam menunjang dunia usaha saat ini. Berdas...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ARIESTA, BETRIK (Author)
Format: Book
Published: 2010.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_9948
042 |a dc 
100 1 0 |a  ARIESTA, BETRIK  |e author 
245 0 0 |a TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR (Studi Kasus Pada PT. Federal Internasional Finance Surakarta )  
260 |c 2010. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/9948/1/C100060076.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/9948/2/C100060076.pdf 
520 |a Sewa beli dalam praktek sekarang ini banyak dilakukan diberbagai daerah di Indonesia, salah satunya di kota Surakarta. Sistem yang digunakan dalam Perjanjian sewa-beli ini adalah perjanjian pembiayaan konsumen. Pembiayaan konsumen sangat berperan aktif di dalam menunjang dunia usaha saat ini. Berdasarkan pasal 1 angka 6 Kepres No. 61 Tahun 1998 tentang Lembaga Pembiayaan, bahwa pembiayaan konsumen adalah pembiayaan pengadaan barang untuk kebutuhan konsumen dengan sistem pembiayaan angsuran atau berkala. PT. Federal Internasional Finance (FIF) cabang Surakarta, perusahaan yang salah satu bergerak di bidang pembiayaan konsumen yang banyak diminati oleh masyarakat Surakarta. Perusahaan ini berfokus pada pembiayaan kendaraan bermotor merk honda. Kegiatan pembiayaan konsumen ini dilakukan dengan sistem pemberian kredit yang pembayarannya dilakukan secara angsuran atau berkala oleh konsumen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan memahami kapan debitor wanprestasi, bagaimana penyelesaian apabila debitor wanprestasi dan kendala dalam melakukan penyelesaian wanprestasi dalam perjanjian pembiayaan konsumen tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis sosiologis dengan menggunakan data primer dan data sekunder yang kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa perjanjian pembiayaan konsumen ini bahwa debitor dianggap wanprestasi apabila tidak melakukan sama sekali, tidak melakukan secara penuh,melakukan tetapi terlambat dan melakukan tetapi menurut perjanjian tidak boleh dilakukan dalam perjanjian pembiayaan konsumen. Debitor dianggap wanprestasi bila dilihat dalam jangka waktu keterlambatan pembayaran angsuran yang ada dalam formulir perjanjian pembiayaan konsumen. Dalam melakukan penyelesaian wanprestasi P.T. Federal International Finance Cabang Surakarta menggunakan jalan musyawarah dan pengadilan. Bahwa dalam hal penyelesaian wanprestasi terdapat kendala-kendala yang dihadapi, kendala tersebut antara lain dalam hal aspek hukum. Aspek hukum antara lain adanya permasalah penagihan angsuran hingga penarikan kendaraan yang terkait dengan aspek hukum pidana dan perdata, yang terjadi pada saat penagihan dan atau setelah penarikan kendaraan selesai dilaksanakan. Dapat disimpulkan bahwa dalam hal upaya penyelesaian terhadap debitor yang telah melakukan wanprestasi pada PT FIF Cabang Surakarta dikenal dengan istilah "COLLECTION MANAGEMENT atau ACCOUNT RECEIVABLE (A/R) MANAGEMENT". Yang dimaksud dengan "collection management atau A/R management" adalah suatu proses pengelolaan (account receivable) untuk mencegah atau mengurangi kerugian perusahaan yang mungkin timbul akibat keterlambatan pembayaran dari debitor 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a K Law (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/9948/ 
787 0 |n  C100060076  
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/9948/  |z Connect to this object online