ANALISIS KEMAMPUAN PENGGUNAAN VERBA "SEIN" DALAM KALIMAT BAHASA JERMAN.
Penguasaan tata bahasa merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam pembelajaran bahasa, salah satunya yaitu penggunaan verba dalam kalimat. Selain mengalami pengkonjugasian, verba dalam bahasa Jerman juga memiliki fungsi tersendiri. Verba "sein" merupakan salah satu verba yang ser...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2008-08-21.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penguasaan tata bahasa merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam pembelajaran bahasa, salah satunya yaitu penggunaan verba dalam kalimat. Selain mengalami pengkonjugasian, verba dalam bahasa Jerman juga memiliki fungsi tersendiri. Verba "sein" merupakan salah satu verba yang sering digunakan dalam kalimat bahasa Jerman dan juga memiliki banyak fungsi, antara lain sebagai Vollverb, Hilfsverb, Modalitätsverb, dan Präpositivergänzung. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik melakukan penelitian untuk menganalisis kemampuan mahasiswa dalam penggunaan verba "sein" dalam kalimat bahasa Jerman. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitik. Melalui metode ini digambarkan bagaimana kemampuan, kesulitan-kesulitan, dan faktor penyebab kesulitan mahasiswa dalam penggunaan verba "sein" bentuk "Präsens" dalam kalimat. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman semester VI tahun ajaran 2005/2006 dengan sampel yang berjumlah 52 orang. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan: 1. Tingkat kemampuan Mahasiswa semester VI dalam penggunaan verba "sein" bentuk Präsens dalam kalimat termasuk kategori cukup (70,19). Hal ini dibuktikan dengan skor rata-rata yang diperoleh mahasiswa yaitu 32,28, yang mencakup skor rata-rata pengkonjugasian verba "sein" dalam kalimat 19,63 (75,51) dan skor rata-rata menentukan fungsi verba "sein" dalam kalimat 12,65 (63,26). 2. Mahasiswa mengalami kesulitan dalam menentukan konjugasi verba "sein" yang tepat dalam kalimat yang tidak sederhana dan menentukan fungsi verba "sein" sebagai Hilfsverb dalam kalimat Zustandpassiv, Modalitätsverb, dan Präpositivergänzung. 3. Penyebab kesulitan tersebut karena kurangnya pemahaman struktur kalimat kompleks, kurangnya pengetahuan tentang fungsi verba "sein" dalam kalimat, dan penjelasan materi tentang verba "sein" tidak diberikan secara khusus. Untuk meningkatkan kemampuan dalam penggunaan verba "sein" dalam kalimat, hendaknya mahasiswa meningkatkan penguasaan tata bahasa bahasa Jerman terutama yang berhubungan dengan penggunaan dan fungsi verba "sein", sehingga mahasiswa dapat lebih memahami struktur kalimat kompleks. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/100278/5/s_jrm_023740_table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/100278/3/s_jrm_023740_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/100278/2/s_jrm_023740_chapter2.pdf http://repository.upi.edu/100278/1/s_jrm_023740_chapter3.pdf http://repository.upi.edu/100278/7/s_jrm_023740_chapter4.pdf http://repository.upi.edu/100278/4/s_jrm_023740_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/100278/6/s_jrm_023740_bibliography.pdf |