PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PERILAKU SEKSUAL BEBAS DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA : Studi Kasus Terhadap Mahasiswa FPIPS, FPBS, dan FPOK Angkatan 2005

Seksual bebas yang terjadi dikalangan mahasiswa menjadi bagian lain penyebab degradasi moral di kalangan generasi penerus yang seharusnya merealisasikan agent of change. Perilaku seks bebas dikalangan mahasiswa kurang terkontrol, karena sebagian besar dari mereka adalah anak kost. Walaupun tidak sem...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Winda Yuningsih, - (Author)
Format: Book
Published: 2009-07-09.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_100320
042 |a dc 
100 1 0 |a Winda Yuningsih, -  |e author 
245 0 0 |a PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PERILAKU SEKSUAL BEBAS DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA : Studi Kasus Terhadap Mahasiswa FPIPS, FPBS, dan FPOK Angkatan 2005 
260 |c 2009-07-09. 
500 |a http://repository.upi.edu/100320/7/s_pkn_044255_table_of_conten.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/100320/2/s_pkn_044255_chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/100320/6/s_pkn_044255_chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/100320/4/s_pkn_044255_chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/100320/1/s_pkn_044255_chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/100320/3/s_pkn_044255_chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/100320/5/s_pkn_044255_bibliography.pdf 
520 |a Seksual bebas yang terjadi dikalangan mahasiswa menjadi bagian lain penyebab degradasi moral di kalangan generasi penerus yang seharusnya merealisasikan agent of change. Perilaku seks bebas dikalangan mahasiswa kurang terkontrol, karena sebagian besar dari mereka adalah anak kost. Walaupun tidak semua mahasiswa seperti itu, tetapi meningkatnya kasus-kasus seperti hamil diluar nikah, aborsi, dan penyakit kelamin cukup menghawatirkan terutama bagi orangtua yang memiliki anak mulai beranjak remaja. Sex education seharusnya sudah mulai diterapkan disekolah-sekolah, baik sekolah menengah pertama ataupun tingkat atas. Pendekatan orangtua kepada anaknya yang menjelang remaja harus ditingkatkan agar anak lebih terbuka dengan bercerita dan bertanya tentang apa saja yang ingin mereka ketahui, terutama tentang masalah sex. Orangtua harus berhati-hati mendidik anak-anak mereka, sebab tanggung jawab merekalah untuk mengarahkan anak-anak mereka dengan informasi yang tepat dan akurat mengenai seks bebas dan akibatnya yang fatal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana pemahaman mahasiswa mengenai seksual bebas; faktor-faktor penyebab munculnya perilaku seksual bebas di kalangan mahasiswa; serta faktor-faktor yang mampu meminimalisir perilaku seksual bebas di kalangan mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penelitian studi kasus jika ditinjau dari lingkup wilayahnya, hanya meliputi daerah/subjek yang sangat sempit, tetapi jika ditinjau dari sifat penelitian, penelitian kasus lebih mendalam dan membicarakan kemungkinan untuk memecahkan masalah yang aktual dengan mengumpulkan data, menyusun, mengaflikasikannya dan menginterpretasikannya. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, studi literatur, dan daftar check list. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa FPIPS, FPBS, dan FPOK angkatan 2005. Hasil penelitian mengenai persepsi mahasiswa tentang perilaku seksual bebas di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia adalah (1) Responden menyatakan bahwa batas pacaran yang dilakukan mahasiswa selain ngobrol, sebagian pacaran mereka dibumbui dengan berpelukan, kissing, meraba bagian vital pasangan, petting, serta melakukan hubungan badan (intercourse). (2) Faktor-faktor penyebab munculnya seksual bebas di kalangan mahasiswa antara lain: faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain: dimotivasi oleh rasa sayang dan cinta terhadap pasangan, serta didorong oleh rasa ingin tahu yang besar untuk mencoba segala hal yang belum diketahui. Faktor eksternal, diantaranya: faktor keluarga, pengaruh media dan teknologi, pengaruh teman sebaya, ketidakdisiplinan kostan, serta faktor agama. (3) Faktor-faktor yang diyakini mahasiswa mampu untuk meminimalisir perilaku seksual bebas antara lain: pendidikan agama, perhatian orangtua, serta pendidikan seks. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/100320/ 
787 0 |n httpl://repositery.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/100320  |z Link Metadata