PENENTUAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK BERAS MERAH DAN BERAS HITAM SERTA PRODUK OLAHANNYA BERUPA NASI

• Main Author: Wulan Nur Aprilianti, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2010-08-27.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/100328/1/s_d535_0607222_table_of_contents.pdf; http://repository.upi.edu/100328/3/s_d535_0607222_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/100328/5/s_d535_0607222_chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/100328/1/s_d535_0607222_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/100328/2/s_d535_0607222_chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/100328/4/s_d535_0607222_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/100328/3/s_d535_0607222_bibliography.pdf
• Keywords: L Education (General); QD Chemistry

Beras merah dan beras hitam merupakan bahan makanan pokok yang mengandung metabolit sekunder yang dapat berfungsi sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan beras merah, beras hitam dan produk olahan dari kedua jenis beras tersebut berupa nasi yang dibuat dengan cara penanakan menggunakan dandang dan ricecooker. Seluruh sampel diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan metanol. Ekstrak yang diperoleh dianalisis dengan metode radikal DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl) untuk menguji aktivitas antioksidan dengan menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Dari hasil penelitian diperoleh data aktivitas antioksidan sebagai berikut yaitu ekstrak beras merah 94,14%, nasi merah (ricecooker) 89,44% dan nasi merah (dandang) 89,93%, beras hitam 48,77%, nasi hitam (ricecooker) 30,6% dan nasi hitam (dandang) 31,46%. Ekstrak beras merah dan beras hitam memiliki aktivitas antioksidan lebih besar dibandingkan ekstrak nasi hasil pengolahannya. Teknik pengolahan nasi yang dapat mempertahankan aktivitas antioksidan bahan paling baik adalah penanakan menggunakan dandang, walaupun perbedaan aktivitas yang terukur tidak begitu jauh.