CARA PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP PENDUDUK MOBILISAN ULANG-ALIK DI KECAMATAN DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG
Aspirasi yang tidak terpenuhi dalam memenuhi kebutuhan hidup, telah mendorong mobilisan untuk pergi ke wilayah lainnya. Dalam hal ini, perkotaan sering dijadikan sebagai salah satu tempat tujuan yang diharapkan seseorang untuk mendapatkan perbaikan tarap hidup. Pendapatan buruh pabrik dan PKL umumny...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2008-03-10.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Aspirasi yang tidak terpenuhi dalam memenuhi kebutuhan hidup, telah mendorong mobilisan untuk pergi ke wilayah lainnya. Dalam hal ini, perkotaan sering dijadikan sebagai salah satu tempat tujuan yang diharapkan seseorang untuk mendapatkan perbaikan tarap hidup. Pendapatan buruh pabrik dan PKL umumnya rendah, sebagaimana kita ketahui pendapatan buruh pabrik ditetapkan melalui besarnya Upah Minimum Regional (UMR). Sedangkan PKL tidak ada besaran UMR yang mengatur perolehan pendapatan menyebabkan perlunya tambahan usaha untuk menjajakan barang dagangannya demi mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Rendahnya penghasilan yang diperoleh menimbulkan usaha untuk menutupi kekurangan dalam mencukupi kebutuhan hidupnya. Hidup di perkotaan membutuhkan kebutuhan hidup yang lebih tinggi. Akibat krisis ekonomi menyebabkan melonjaknya harga-harga kebutuhan pokok di kota, hal ini menuntut mereka untuk berusaha mencukupi kebutuhan hidup dengan pendapatan yang telah diperolehnya. Penduduk mobilisan buruh pabrik dan PKL yang berkonsentrasi dan beraktivitas di kota membutuhkan penghidupan yang layak. Adakah upaya yang dilakukan penduduk mobilisan untuk menutupi kekurangan tersebut? Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis menuangkannya ke dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:(1) Dari daerah asal manakah mobilisan ulang-alik yang beraktivitas di Kecamatan Dayeuhkolot?(2) Bagaimanakah tingkat pendapatan mobilisan di Kecamatan Dayeuhkolot?(3) Bagaimanakah perbedaan cara menutupi kekurangan kebutuhan biaya hidup para mobilisan yang bekerja sebagai buruh pabrik dan PKL di Kecamatan Dayeuhkolot? Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk mobilisan buruh pabrik dan PKL yang melakukan mobilitas ulang-alik karena alasan ekonomi dari luar Kecamatan Dayeuhkolot. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sampel penduduk dengan pengambilan sampel secara aksidental dan purposive sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar mobilisan berasal dari daerah yang berdekatan dengan tempat tujuan. Terdapat perbedaan cara yang dilakukan mobilisan berdasarkan daerah asalnya. Buruh pabrik cenderung mengurangi pengeluaran, sedangkan PKL cenderung menambah jam kerja. Jika dihitung berdasarkan prosedur statistik chi-square terdapat perbedaan cara yang dilakukan mobilisan buruh pabrik dan PKL dalam menutupi kebutuhan hidup. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/100393/2/s_geo_030119_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/100393/1/s_geo_030119_chapter2.pdf http://repository.upi.edu/100393/4/s_geo_030119_chapter3.pdf http://repository.upi.edu/100393/6/s_geo_030119_chapter4.pdf http://repository.upi.edu/100393/3/s_geo_030119_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/100393/5/s_geo_030119_bibliography.pdf |