ARAHAN TATA GUNA LAHAN BERBASIS KEMAMPUAN LAHAN DAN FUNGSI KAWASAN DI SUB DAERAH ALIRAN CI KARO DAERAH ALIRAN CI TARUM KABUPATEN BANDUNG

Konflik penggunaan lahan di daerah aliran sungai dapat terjadi akibat dari adanya benturan kepentingan antar sektor pembangunan dari akibat pertambahan penduduk. Konflik penggunaan lahan tersebut dapat berupa perubahan kawasan penyangga dan hutan, menjadi daerah pemukiman atau pertanian. Berdasarkan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ade Firman Mulyana, - (Author)
Format: Book
Published: 2010-06-21.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Konflik penggunaan lahan di daerah aliran sungai dapat terjadi akibat dari adanya benturan kepentingan antar sektor pembangunan dari akibat pertambahan penduduk. Konflik penggunaan lahan tersebut dapat berupa perubahan kawasan penyangga dan hutan, menjadi daerah pemukiman atau pertanian. Berdasarkan data dari BPLHD Jawa Barat sejak tahun 1983, 1993, hingga 2002 berbagai wilayah sub daerah aliran Ci Tarum telah mengalami perubahan pengguna lahan dengan tingkatan yang bervariasi seperti berkurangnya area hutan dan lahan bervegetasi lainnya sebesar 54% dan meningkatnya area terbangun sebesar 46% selama 1983-2002. Perubahan penggunaan lahan tersebut tentu saja telah memberikan dampak yang signifikan terhadap meningkatnya jumlah lahan kritis sebesar 66% dalam periode tersebut. Untuk wilayah Ci Karo sendiri sejak tahun 1997 sampai tahun 2005, luas hutan terus mengalami penyusutan. Perubahan ini disebabkan karena perluasan pada penggunaan lahan perkebunan dan tegalan. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka rumusan yang akan diajukan penulis dalam penelitian ini yaitu; "Bagaimana tata guna lahan berbasis kemampuan lahan dan fungsi kawasan di Sub Daerah Aliran Ci Karo Daerah Aliran Ci Tarum Kabupaten Bandung ?". Penelitian ini menggunakan metode eksploratif, Metode ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan terlebih dahulu atau mengembangkan hipotesis untuk penelitian lanjutan. Teknik penarikan sampel menggunakan metode Stratified Area Random Sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan terlebih dahulu membuat penggolongan populasi menurut ciri geografi tertentu dan setelah digolongkan lalu ditentukan jumlah sampel dengan sistem pemilihan secara acak. dimana dalam penelitian ini yang menjadi ciri geografinya ialah jenis tanah, kemiringan lereng dan penggunaan lahan. Hasil dari penelitian ini adalah Kelas kemampuan lahan di daerah penelitian terbagi menjadi: Kelas kemampuan lahan III, Kelas kemampuan lahan IV, Kelas kemampuan lahan V, Kelas kemampuan lahan VI dan Kelas kemampuan lahan VII . Kelima kelas kemampuan lahan tersebut juga memiliki faktor penghambat yaitu: faktor tanah atau perakaran (s), adanya bahaya erosi (e), dan perpaduan keduanya yakni sifat-sifat tanah yang rentan erosi, dan hambatan pada mintakat perakaran (es) Fungsi kawasan di Sub Daerah Aliran Ci Karo merupakan kawasan yang sebagian besar memiliki fungsi kawasan sebagai hutan lindunga dan kawasan penyangga. Setelah dilakukan pencocokan antara kelas kemampuan lahan dan fungsi kawasan maka arahan tata guna lahan di Sub Daerah Aliran Ci Karo dapat dijelaskan sebagai berikut, arahan tata guna lahan sebagai daerah pertanian memiliki luas 619,99 Ha atau mencapai (23.08%). Arahan tata guna lahan sebagai daerah kebun tanaman keras atau hutan produksi mencapai luas 560,26 Ha atau mencapai (20.86%), sedangkan arahan tata guna lahan sebagai daerah hutan (lindung) mencapai luas 1505.83 Ha atau mencapai (56.06%).
Item Description:http://repository.upi.edu/100728/2/s_geo_0607137_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/100728/3/s_geo_0607137_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/100728/4/s_geo_0607137_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/100728/3/s_geo_0607137_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/100728/1/s_geo_0607137_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/100728/5/s_geo_0607137_bibliography.pdf