PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN TEKNIK MESIN : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas X SMK Negeri 2 Bandung Tahun Ajaran 2007-2008

Penelitian ini dilatar belakangi oleh beberapa permasalahan seperti: (1) kecenderungan guru dalam proses pembelajaran hanya menggunakan satu model pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran; (2) rendahnya prestasi belajar peserta diklat pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Mesi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ohing Abdulrohim, - (Author)
Format: Book
Published: 2008-01-11.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini dilatar belakangi oleh beberapa permasalahan seperti: (1) kecenderungan guru dalam proses pembelajaran hanya menggunakan satu model pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran; (2) rendahnya prestasi belajar peserta diklat pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Mesin (DKKTM); (3) belum adanya usaha yang maksimal, inovatif dan kreatif dari guru untuk mendesain proses pembelajaran; (4) peserta diklat belum terbiasa untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran; dan (5) proses pembelajaran lebih terpusat pada guru (teacher centered). Hal tersebut menimbulkan rendahnya keaktifan dan ketuntasan belajar peserta diklat pada mata pelajaran DKKTM. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran aktivitas guru dan peserta diklat serta hambatan dan pendukung dalam pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran pemecahan masalah (problem solving). Disamping itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan ketuntasan belajar peserta diklat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan tiga siklus. Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 2 Bandung di kelas X TM 16 dengan jumlah peserta diklat sebanyak 31 orang. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh beberapa kesimpulan, antara lain: (1) Tingkat keaktifan peserta diklat menunjukkan kecenderungan yang lebih meningkat setelah diterapkannya model pembelajaran pemecahan masalah; (2) proses pembelajaran berlangsung dinamis dan berpusat pada peserta diklat (student centered); (3) Aktivitas guru dan relevansi proses pembelajaran dapat terus ditingkatkan sehingga faktor-faktor yang menjadi kelemahan guru dapat diminimalisir. dan (4) Proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran pemecahan masalah dapat meningkatkan prestasi dan ketuntasan belajar peserta diklat.
Item Description:http://repository.upi.edu/100737/1/s_ptm_000567_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/100737/2/s_ptm_000567_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/100737/3/s_ptm_000567_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/100737/4/s_ptm_000567_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/100737/5/s_ptm_000567_bibliography.pdf