RESPON KOMUNITAS PENGHUNI PERMUKIMAN BARUTERHADAP KONDISI LINGKUNGANDI KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT

• Main Author: Mardiana Anggraeni, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2010-06-30.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/100828/4/s_geo_0607099_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/100828/4/s_geo_0607099_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/100828/4/s_geo_0607099_chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/100828/1/s_geo_0607099_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/100828/3/s_geo_0607099_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/100828/2/s_geo_0607099_bibliography.pdf
• Keywords: L Education (General)

Aturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Barat mengenai pembatasan koefisiensi wilayah terbangun (KWT) di Kec. Parongpong tidak bisa membatasi penambahan jumlah permukiman yang dibangun oleh individu ataupun oleh developer/pengembang. Padahal pembangunan permukiman tersebut merupakan pembangunan yang bermasalah karena tidak memperhatikan aspek keberlanjutan, karena Kec. Parongpong merupakan daerah resapan air bagi cekungan Bandung. Sehingga pemerintah mengeluarkan aturan yang harus dilakukan kepada masyarakat yang ingin membangun perumahan di Kec. Parongpong. Maka pembangunan permukiman yang dilakukan oleh penduduk harus memiliki respon yang baik untuk menjaga kelestarian lingkungan supaya tidak berakibat bencana di masa yang akan datang, pemukiman tersebut haruslah menuruti aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Karena faktor manusia sebagai penentu akan kelestarian lingkungan ataupun buruknya lingkungan. Mengingat pelaksanaan pembangunan di Kecamatan Parongpong akan terus berlanjut maka perlu didukung penelitian yang menghasilkan data dan informasi mengenai pembangunan permukiman yang dilakukan oleh penduduk, apakah memiliki respon yang baik atau buruk dampaknya terhadap lingkungan. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana karakteristik masyarakat, bagaimana karakteristik kondisi lingkungan perumahan baru terhadap lingkungan, dan respon penghuni perumahan baru di Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dengan menggunakan teknik penggumpulan data, diantaranya observasi, wawancara, studi literatur, studi dokumentasi. Populasi wilayah dan populasi penduduknya yaitu menggunakan seluruh wilayah permukiman baru dan penduduk penghuni perumahan baru di Kecamatan Parongpong. Analisis penelitiannya menggunakan analisis deskriptif dengan teknik analisis statistik parametric yaitu korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi lingkungan permukiman baru masih ada yang terletak di kelas kemiringan lereng yang tidak seharusnya dijadikan permukiman. respon komunitas penghuni perumahan baru terhadap kondisi lingkungan termasuk kategori "respon baik" yakni dengan prosentase 78,7% & respon sedang dengan prosentase 21,3%. Dengan karakteristik penduduk yang didominasi oleh tingkat pendidikan sarjana (S1/S2/S3) dengan prosentase 89,3%, berpenghasilan tinggi > Rp 4.000.000 dalam satu bulan dengan prosentase 53,3%, mata pencaharian sebagai pegawai swasta 42,7%. Berdasarkan uji korelasi, terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan, mata pencaharian dan pendapatan dengan respon, masing-masing memiliki nilai r=0,464 , r=0,343 dan r=0,522. Hubungan menunjukan cukup kuat, rendah dan cukup kuat.