ANALISIS PERMUKIMAN KUMUH DAN KUALITAS LINGKUNGAN DI AREA REL KERETA API KOTA BANDUNG BAGIAN TIMUR MENGGUNAKAN CITRA SPOT-6

Munculnya kawasan permukiman kumuh merupakan salah satu indikasi kegagalan program perumahan yang terlalu berpihak pada produksi rumah langsung, terutama bagi masyarakat golongan ekonomi menengah ke atas, dengan prioritas program perumahan pada rumah milik dan mengabaikan potensi rumah sewa. Permuki...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Siti Nurholisah Setia Permana, - (Author)
Format: Book
Published: 2023-08-08.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Munculnya kawasan permukiman kumuh merupakan salah satu indikasi kegagalan program perumahan yang terlalu berpihak pada produksi rumah langsung, terutama bagi masyarakat golongan ekonomi menengah ke atas, dengan prioritas program perumahan pada rumah milik dan mengabaikan potensi rumah sewa. Permukiman kumuh di perkotaan biasanya tumbuh di tanah illegal, tumbuh dari masyarakat yang ekonomi dan Pendidikan yang rendah serta masyarakat yang datang dari daerah pedesaan untuk mencari pekerjaan di kota dan tidak mempunyai daya beli yang tinggi. Saat ini Kelurahan Samoja, Kelurahan Sukapura dan Kelurahan Cisaranten Kidul, Kota Bandung memiliki beberapa permukiman kumuh baik di bantaran sungai maupun di sepanjang rel kereta api. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan penginderaan jauh (Citra Spot-6) untuk pengumpulan data. Penelitian ini menghsailkan pola permukiman kumuh di sepanjang rel kereta api, kondisi lingkungan dan peta klasifikasi tingkat kumuh di Kelurahan Samoja, Kelurahan Sukapura, dan Kelurahan Cisaranten Kidul. Kelurahan Sukapura memiliki tingkat kumuh sedang, sedangkan Kelurahan Samoja dan Cisaranten Kidul memiliki tingkat kumuh rendah. Penelitian ini ditujukan untuk memberikan solusi dalam pengambilan kebijakan akan pentingnya membangun permukiman yang aman dan terencana. The emergence of slum areas is one of the indications of the failure of the housing program which is too pro-directed for direct housing production, especially for people from the middle to upper economic class, with the priority for the housing program on owned houses and ignoring the potential for rental housing. Slum settlements in urban areas usually grow on illegal land, grow from people with low economic and education and people who come from rural areas to look for work in cities and do not have high purchasing power. Currently the Samoja Village, Sukapura Village and Cisaranten Kidul Village, Bandung City have several slum settlements both on the banks of the river and along the railroad tracks. The method used is a qualitative method with a remote sensing approach (Spot-6 Image) for data collection. This study produced patterns of slum settlements along the railroad tracks, environmental conditions and slum level classification maps in Samoja Village, Sukapura Village, and Cisaranten Kidul Village. Kelurahan Sukapura has a moderate level of slum, while Kelurahan Samoja and Cisaranten Kidul has a low level of slum. This research is intended to provide solutions in policy making regarding the importance of building safe and planned settlements.
Item Description:http://repository.upi.edu/100869/1/S_SIG_1902272_Title.pdf
http://repository.upi.edu/100869/2/S_SIG_1902272_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/100869/3/S_SIG_1902272_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/100869/4/S_SIG_1902272_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/100869/5/S_SIG_1902272_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/100869/8/S_SIG_1902272_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/100869/7/S_SIG_1902272_Appendix.pdf