ANALISIS KONTRASTIF ADVERBIA YANG MENYATAKAN PERKIRAAN DALAM BAHASA JEPANG DAN BAHASA SUNDA

Pada pembelajaran bahasa khususnya bahasa Jepang, salah satu yang menjadi sumber permasalahan yang dihadapi oleh pembelajar adalah adverbia. Adapun adverbia yang seringkali ditemui oleh para pembelajar pada berbagai media ialah adverbia berupa perkiraan seperti tabun, osoraku, moshikashitara, ataupu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Azila Dinda Amalia, - (Author)
Format: Book
Published: 2023-08-25.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_101564
042 |a dc 
100 1 0 |a Azila Dinda Amalia, -  |e author 
245 0 0 |a ANALISIS KONTRASTIF ADVERBIA YANG MENYATAKAN PERKIRAAN DALAM BAHASA JEPANG DAN BAHASA SUNDA 
260 |c 2023-08-25. 
500 |a http://repository.upi.edu/101564/7/T_BJPN_2105205_Title.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/101564/2/T_BJPN_2105205_Chapter%201.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/101564/3/T_BJPN_2105205_Chapter%202.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/101564/4/T_BJPN_2105205_Chapter%203.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/101564/5/T_BJPN_2105205_Chapter%204.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/101564/6/T_BJPN_2105205_Chapter%205.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/101564/1/T_BJPN_2105205_Appendix.pdf 
520 |a Pada pembelajaran bahasa khususnya bahasa Jepang, salah satu yang menjadi sumber permasalahan yang dihadapi oleh pembelajar adalah adverbia. Adapun adverbia yang seringkali ditemui oleh para pembelajar pada berbagai media ialah adverbia berupa perkiraan seperti tabun, osoraku, moshikashitara, ataupun hyottoshite. Jenis kata yang banyak tersebut kerap kali menimbulkan kesalahan pemahaman makna pada masing-masing kata. Hal tersebut ditemui pula pada adverbia yang menyatakan perkiraan di dalam bahasa Sunda yakni meureun, sugan, dan panginten. Penelitian ini bertujuan untuk meminimalisir kesalahan dalam pembelajaran berbahasa tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini berupa analisis kontrastif dengan metode kualitatif deskriptif disertai data penelitian berupa beragam media seperti korpus, koran eletronik, maupun media hiburan seperti anime, majalah maupun novel. Berdasarkan analisis data, diketahui bahwa baik adverbia yang menyatakan perkiraan dalam bahasa Jepang dan bahasa Sunda sama-sama berfungsi sebagai keterangan dan memiliki peran semantis sebagai sebuah kemungkinan di dalam kalimat. Apabila dilihat dari makna, adverbia yang menyatakan perkiraan dalam kedua bahasa tersebut dapat diklasifikasikan menjadi adverbia yang didasari kenyataan dan kepastian dan adverbia yang didasari pada hipotesis atau dugaan sementara. Adapun perbedaan pada adverbia yang menyatakan perkiraan dalam bahasa Jepang dan bahasa Sunda dapat dilihat melalui topik yang tengah diperkirakan di dalam kalimat. Pada adverbia yang menyatakan perkiraan dalam bahasa Jepang lebih cenderung memiliki topik perkiraan mengenai hasil positif yang diperoleh setelah melakukan suatu kegiatan, sedangkan pada adverbia yang menyatakan perkiraan dalam bahasa Sunda cenderung memiliki topik perkiraan mengenai hasil negatif yang diperoleh setelah melakukan suatu kegiatan. In language learning, especially Japanese, one of the sources of problems faced by learners is adverbs. The adverbs that are often encountered by students in various media are adverbs in the form of assumption such as tabun, osoraku, moshikashitara, or hyottoshite. The many types of words often lead to misunderstanding of the meaning of each word. This is also found in adverbs that express assumption in Sundanese, namely meureun, sugan, and panginten. This study aims to minimize that errors in the language study. The method used in this study is a contrastive analysis with descriptive qualitative method with data in the form of various media such as corpus, electronic newspapers, and entertainment media such as anime, magazines and novels. Based on data analysis, it is known that both adverbs expressing assumption in Japanese and Sundanese both function as adverbs and have a semantic role as a possibility in sentences. When viewed from the meaning, adverbs that express assumption in these two languages can be classified into adverbs based on reality and certainty and adverbs based on hypotheses or temporary assumption. The differences in adverbs that express predictions in Japanese and Sundanese can be seen from the topic being assumed in the sentence. Adverbs that express assumption in Japanese are more likely to have predictive topics regarding the positive results obtained after carrying out an activity, whereas adverbs that express assumption in Sundanese tend to have predictive topics regarding the negative results obtained after carrying out an activity. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
690 |a P Philology. Linguistics 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/101564/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/101564  |z Link Metadata