ANALISIS PENGGUNAAN PARTIKEL PENGUTIP TO DAN TTE DALAM PERCAKAPAN BAHASA JEPANG

Partikel pengutip to dan tte memiliki berbagai peran dalam berbagai situasi dalam bahasa Jepang. Tata bahasa yang digunakan dalam pengutipan bahasa Jepang pada dasarnya berupa [isi kutipan + partikel pengutip + verba pengutip]. Akan tetapi dalam percakapan, penutur dapat melesapkan isi kutipan atau...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ilmi Adha Istiqomah, - (Author)
Format: Book
Published: 2023-08-04.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Partikel pengutip to dan tte memiliki berbagai peran dalam berbagai situasi dalam bahasa Jepang. Tata bahasa yang digunakan dalam pengutipan bahasa Jepang pada dasarnya berupa [isi kutipan + partikel pengutip + verba pengutip]. Akan tetapi dalam percakapan, penutur dapat melesapkan isi kutipan atau verba pengutip, sehingga partikel pengutip dapat ditemukan di awal atau akhir kalimat. Terdapat juga kasus dimana verba yang mengikuti partikel bukan merupakan verba pengutip, melainkan verba lain, deskripsi, pertanyaan atau partikel akhiran. Selain itu, dalam percakapan juga terdapat tiga kemungkinan terhadap siapa pengutipan itu terjadi, terhadap diri sendiri, lawan bicara atau pihak ketiga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk meneliti penggunaan partikel pengutip to dan tte dari sisi sintaksis dan pragmatik. Digunakan 175 data berupa potongan percakapan yang diambil dari "Corpus of Japanese Daily Conversation (CEJC)". Dari data tersebut, ditemukan 392 data penggunaan partikel pengutip, 185 kasus berupa to dan 207 kasus berupa tte. Data kemudian diklasifikasikan berdasarkan posisinya dalam kalimat dan dianalisis fungsi pragmatiknya. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa partikel to banyak digunakan untuk mengutip hal yang berkaitan dengan pemikiran, seperti opini, asumsi, niat, rencana dan sebagainya. Adapun tte lebih banyak digunakan untuk mengutip hal yang berhubungan dengan tuturan, seperti menyampaikan perkataan orang lain, menceritakan kembali kejadian lampau, atau untuk menambah penekanan pada tuturan penutur itu sendiri. Partikel tte juga banyak digunakan untuk mengutip kata-kata atau frasa untuk mendeskripsikan atau menanyakan terkait kata tersebut. Dalam beberapa kasus, partikel to dan tte tidak dapat saling menggantikan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam percakapan, perbedaan to dan tte bukan hanya terletak pada formal dan kasual saja. Keduanya digunakan berdasarkan makna dan fungsi pragmatik yang ingin disampaikan penutur. Kata kunci: partikel pengutip, analisis percakapan, semantik, pragmatik
Item Description:http://repository.upi.edu/101660/1/T_BJPN_2107900_Title.pdf
http://repository.upi.edu/101660/2/T_BJPN_2107900_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/101660/3/T_BJPN_2107900_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/101660/4/T_BJPN_2107900_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/101660/5/T_BJPN_2107900_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/101660/6/T_BJPN_2107900_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/101660/8/T_BJPN_2107900_Appendix.pdf