PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA KOMPETENSI TEKNIK DIGITAL DASAR DI SMK NEGERI PANCATENGAH:STUDI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

• Main Author: Enton Hartono, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2012-02-29.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/101814/4/s_te_0608135_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/101814/2/s_te_0608135_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/101814/1/s_te_0608135_chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/101814/3/s_te_0608135_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/101814/6/s_te_0608135_chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/101814/5/s_te_0608135_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/101814/4/s_te_0608135_bibliography.pdf
• Keywords: L Education (General)

Penerapan model pembelajaran problem based instruction dilatarbelakangi hasil observasi awal yang menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran pada kompetensi Menguasai Elektronika Analog dan Digital Dasar kompetensi dasar Menguasai Konsep Teknik Digital Dasar di kelas X TKJ C memiliki beberapa kendala kurangnya aktivitas siswa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, kurangnya keterbukaan dan kegiatan interaksi antara guru-siswa dan interaksi siswa-siswa. Hal ini berdampak pada pencapaian hasil belajar siswa hanya 3,03% dari 32 siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan profil kegiatan pembelajaran, sehingga dari hasil gambaran tersebut peneliti bersama guru dapat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitiann Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam tiga siklus dan setiap siklus terdiri dari beberapa tahap yaitu rencana, tindakan, observasi dan refleksi. Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi aktivitas guru, pedoman observasi aktivitas siswa, lembar evaluasi akhir pembelajaran, dan lembar penilaian praktikum. Adapun hasil penelitian setelah dilakukan tindakan, observasi dan refleksi yaitu proses pembelajaran Problem Based Instruction terus mengalami perbaikan dari siklus ke siklusnya. Kendala dan kekurangan yang terjadi pada awal pelaksanaan/siklus I diperbaiki dan disempurnakan secara bertahap pada siklus I dan siklus II. Terjadi peningkatan aktivitas siswa dari setiap siklus selama kegiatan pembelajaran Problem Based Instruction, rata-rata persentase aktivitas siswa pada siklus I yaitu 78,65% meningkat menjadi 89,17% pada siklus II dan meningkat lagi menjadi 96,95% pada siklus III. Proses pembelajaran semakin baik dan terjadi peningkatan aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. Hasil penilaian aspek kognitif terus mengalami peningkatan, nilai rata-rata aspek kognitif siklus I yaitu 79,01 meningkat menjadi 79,88 pada siklus II dan meningkat lagi menjadi 81,77 pada siklus III. Untuk penilaian aspek psikomotorik mengalami peningkatan pada siklus I nilai rata-ratanya 73,63 naik menjadi 81,54 pada siklus II, dan naik menjadi 84,15 pada siklus III. Untuk penilaian aspek afektif juga mengalami peningkatan pada siklus I nilai rata-ratanya 73,25 menjadi 83,75 pada siklus II dan naik lagi menjadi 85,5 pada siklus III. Hasil diatas menunjukkan bahwa model pembelajaran Problem Based Instruction dapat memperbaiki hasil belajar siswa dan siswa dapat menerima proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran ini dengan baik. Kesiapan guru, kemampuan memotivasi siswa dan kemampuan guru dalam menidentifikasi materi pembelajaran, situasi dan kondisi kelas dan sekolah serta sarana dan prasarana pendukung pembelajaran merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan model pembelajaran Problem Based Instruction.