ANALISIS PENGGUNAAN JOSEI SENYOU NO BUNMATSUSHI DALAM BAHASA WANITA DALAM BAHASA JEPANG MODERN

• Main Author: Nurhayati, Silvia (Author)
• Format: Book
• Published: 2010-09-21.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/10188/1/t_jep_0808914_table_of_content%281%29.pdf; http://repository.upi.edu/10188/2/t_jep_0808914_chapter1%281%29.pdf; http://repository.upi.edu/10188/4/t_jep_0808914_chapter2%281%29.pdf; http://repository.upi.edu/10188/3/t_jep_0808914_chapter3%281%29.pdf; http://repository.upi.edu/10188/7/t_jep_0808914_chapter4%281%29.pdf; http://repository.upi.edu/10188/5/t_jep_0808914_chapter5%281%29.pdf; http://repository.upi.edu/10188/6/t_jep_0808914_bibliography%281%29.pdf
• Keywords: L Education (General)

Salah satu hal yang membedakan penggunaan bahasa wanita dengan bahasa laki-laki dalam bahasa Jepang adalah dalam penggunaan bunmatsushi (shuujoshi). Josei senyou no bunmatsushi adalah partikel di akhir kalimat yang biasa digunakan oleh wanita untuk menunjukkan perasaan pembicara terhadap lawan bicara, seperti kashira, mono, no, yo, dan wa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui fungsi, bentuk kalimat dari Josei senyou no bunmatsushi dalam kalimat yang diucapkan oleh wanita dalam bahasa Jepang modern, serta mengetahui hubungan faktor-faktor sosial dengan penggunaan masing-masing Josei senyou no bunmatsushi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk mendeskripsikan, menjabarkan dan menganalisis data melalui pendekatan kualitatif. Tahapan-tahapannya adalah pertama mencari sumber data yang berkaitan dengan objek penelitian, mengklasifikasikan fungsi josei senyou no bunmatsushi (shuujoshi) tersebut berdasarkan arti, bentuk kalimat, hubungan faktor sosial dari setiap kalimat yang menggunakan josei senyou no bunmatsushi (shuujoshi) tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Joseisenyou no bunmatsushi yang digunakan oleh wanita secara umum dapat dikatakan berfungsi untuk menghindari pernyataan langsung, tidak bersifat memerintah, tidak memaksakan pendapat terhadap lawan bicara. Bentuk kalimat yang disertai joseisenyou no bunmatsushi sebagian besar dalam bentuk biasa (futsutai). Wanita mengggunakan joseisenyou no bunmatsushi umumnya dalam situasi yang tidak formal, dengan lawan bicara yang dekat, atau di bawah umurnya.