STUDI KOMPARASI PELAKSANAAN SEKOLAH BERBUDAYA LINGKUNGAN ANTARA SMAN 1 MANDIRANCAN DENGAN SMAN 1 CILIMUS KABUPATEN KUNINGAN

Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL) merupakan program yang bertujuan untuk membentuk warga sekolah terutama peserta didik agar lebih peduli terhadap lingkungan hidup. Pada kenyataannya tidak semua sekolah di Jawa Barat menerapkan program sekolah berbudaya lingkungan karena ada yang berpotensi dan ada...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Muhammad Ilyas Marzuqi, - (Author)
Format: Book
Published: 2010-06-21.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_101950
042 |a dc 
100 1 0 |a Muhammad Ilyas Marzuqi, -  |e author 
245 0 0 |a STUDI KOMPARASI PELAKSANAAN SEKOLAH BERBUDAYA LINGKUNGAN ANTARA SMAN 1 MANDIRANCAN DENGAN SMAN 1 CILIMUS KABUPATEN KUNINGAN 
260 |c 2010-06-21. 
500 |a http://repository.upi.edu/101950/3/s_geo_0607549_table_of_content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/101950/6/s_geo_0607549_chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/101950/2/s_geo_0607549_chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/101950/5/s_geo_0607549_chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/101950/1/s_geo_0607549_chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/101950/7/s_geo_0607549_chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/101950/4/s_geo_0607549_bibliography.pdf 
520 |a Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL) merupakan program yang bertujuan untuk membentuk warga sekolah terutama peserta didik agar lebih peduli terhadap lingkungan hidup. Pada kenyataannya tidak semua sekolah di Jawa Barat menerapkan program sekolah berbudaya lingkungan karena ada yang berpotensi dan ada yang tidak berpotensi, diantara sekolah yang memiliki potensi tersebut terdapat perbedaaan tingkat keberhasilan dalam menerapkan program sekolah berbudaya lingkungan. SMAN 1 Mandirancan dan SMAN 1 Cilimus adalah sekolah yang mempunyai potensi dalam pengembangan program sekolah berbudaya lingkungan, tetapi SMAN 1 Mandirancan lebih unggul dibandingkan dengan SMAN 1 Cilimus karena telah mendapatkan penghargaan Adiwiyata sebagai apresiasi bagi sekolah pelaksana SBL dengan baik, padahal kedua sekolah tersebut memiliki potensi yang hampir sama dalam mengembangkan program SBL. Atas dasar tersebut, permasalahan penelitian ini adalah pertama, faktor apa saja yang menyebabkan perbedaan pelaksanaan Sekolah Berbudaya Lingkungan antara SMAN 1 Mandirancan dan SMAN 1 Cilimus. kedua, faktor apa yang paling berpengaruh dalam menentukan tingkat keberhasilan pengembangan Sekolah Berbudaya Lingkungan antara SMAN 1 Mandirancan dan SMAN 1 Cilimus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik, dengan teknik pengumpulan data melalui pengisisan angket, observasi, wawancara dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh komponen sekolah dan seluruh warga sekolah di SMAN 1 Mandirancan dan SMAN 1 Cilimus. Sampel ditentukan secara acak menggunakan metode simple random sampling untuk warga sekolah yaitu guru dan siswa, sedangkan purposed random sampling untuk komponen sekolah berbudaya lingkungan. Teknik analisis data yang digunakan adalah persentase dan analisis skoring berdasarkan kriteria penilaian SBL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang berkembangnya SMAN 1 Cilimus dalam pengembangan SBL dibandingkan SMAN 1 Mandirancan karena penilaian komponen SBL SMAN 1 Mandirancan lebih baik dibandingkan SMAN 1 Cilimus, ini dibuktikan oleh skor penilaian aspek komponen program SBL yang lebih besar. Berdasarkan penskoran kriteria SBL menunjukkan adanya perbedaan pada empat komponen SBL yang menyebabkan perbedaan pelaksanaan SBL di kedua sekolah tersebut, yang membedakannya adalah dalam komponen pengembangan kebijakan sekolah berbudaya lingkungan, pengembangan kegiatan berbasis partisipatif, pengelolaan dan atau pengembangan sarana sekolah, dan partisipasi warga sekolah. Berdasarkan kriteria penilaian SBL yang menunjukkan bahwa kriteria keempat komponen SBL di SMAN 1 Mandirancan memiliki kriteria lebih baik dibandingkan dengan SMAN 1 Cilimus. Hasil penilaian juga menunjukkan bahwa faktor yang paling berpengaruh yang menentukan tingkat keberhasilan pelaksanaan SBL antara SMAN 1 Mandirancan dan SMAN 1 Cilimus adalah partisipasi warga sekolah, hal ini dapat dilihat dari perbedaan skor penilaian yang signifikan dari kedua sekolah tersebut. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/101950/ 
787 0 |n httpl://repositery.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/101950  |z Link Metadata