APLIKASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS BUDAYA LOKAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PKN SISWA(Studi deskriptif pada materi hakikat norma, kebiasaan, adat istiadat dan peraturan yang berlaku dalam masyarakat di kelas VIIA SMP N 1 Pabuaran Kabupaten Cirebon).
Pembelajaran merupakan esensi dari sebuah pendidikan. Pendidikan dikatakan berhasil manakala hasil dari proses pembelajaran itu sendiri bermutu. Dalam proses pembelajaran, seorang guru harus memahami karakteristik siswa, latar belakang sosial serta budayanya. Pada kenyataannya, proses pembelajaran y...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2011-06-28.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Pembelajaran merupakan esensi dari sebuah pendidikan. Pendidikan dikatakan berhasil manakala hasil dari proses pembelajaran itu sendiri bermutu. Dalam proses pembelajaran, seorang guru harus memahami karakteristik siswa, latar belakang sosial serta budayanya. Pada kenyataannya, proses pembelajaran yang terjadi selama ini seringkali merupakan proses pentransferan ilmu yang dimiliki oleh guru kepada siswa saja. Kekeliruan yang kerap kali terjadi adalah guru tidak mempertimbangkan latar belakang budaya yang dimiliki oleh siswa dalam proses pembelajaran, yang pada akhirnya membuat proses pembelajaran bersifat kering dan tidak bermakna. Penelitian ini bermaksud untuk mengungkapkan sejauh mana pengaplikasian pembelajaran PKn berbasis budaya lokal di SMPN 1 Pabuaran dengan didasarkan pada lima masalah yaitu: bagaimana bentuk RPP dalam pembelajaran PKn berbasis budaya lokal, bagaimana penerapan RPP pembelajaran PKn berbasis budaya lokal, bagaimana pelaksanaan pembelajaran PKn berbasis budaya lokal di kelas, metoda, media serta evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran PKn berbasis budaya lokal, sertabagaimana peningkatan pemahaman konsep PKn siswa melalui pembelajaran berbasis budaya lokal. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian yaitu dominan kualitatif dibantu dengan pendekatan kuantitatif guna melihat peningkatan pemahaman konsep PKn siswa. Data-data yang diperoleh melalui teknik wawancara mendalam, observasi, studi literatur, studi dokumentasi serta tes. Penelitian mengungkapkan bahwa Bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan dalam pembelajaran PKn sudah ada ketentuan dari MGMP Kabupaten Cirebon, tetapi dalam pembelajaran PKn berbasis budaya lokal guru menekankan pada penanaman nilai budaya lokal yang ada di lingkungan siswa. Budaya lokal yang diangkat sebagai sumber belajar siswa belum tertera secara tertulis dalam RPP, guru juga belum secara tertulis membuat target pencapaian konsep, nilai, moral, norma (KONIMONO) dalam RPP, Guru sudah menerapkan RPP PKn berbasis budaya lokal, namun belum maksimal, yaitu guru belum menerapkan target pencapaian konsep, nilai, moral, norma (KONIMONO). Pelaksanaan pembelajaran PKn berbasis budaya lokal di kelas VII A SMP Negeri 1 Pabuaran, guru belum maksimal dalam mengangkat budaya lokal Desa Pabuaran untuk dijadikan sumber belajar siswa, serta guru belum sepenuhnya mencapai target konsep, nilai, moral, norma di Desa Pabuaran. Metoda diskusi merupakan metoda yang sering digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berbasis budaya lokal. Media yang digunakan guru berupa kertas karton (broken hearth) yang berisi konsep dari materi yang akan diajarkan guru. Sedangkan evaluasi yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berbasis budaya lokal, guru lebih menitik beratkan pada sikap dan perilaku siswa, ditambah dengan nilai LKS, nilai ulangan harian, nilai UTS dan nilai UAS. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berbasis budaya lokal dapat meningkatkan pemahaman konsep Pendidikan Kewarganegaraan siswa. Peningkatan pemahaman konsep Pendidikan Kewarganegaraan siswa dilihat dari hasil tes siswa, dimana diperoleh kenaikan nilai rata-rata siswa 18,65 antara tes pertama 51,8 dengan tes kedua 70,5. Hasil penilaian skala sikap, 23 siswa dengan skor antara 60-75 menandakan positif mendukung pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berbasis budaya lokal. 14 siswa dengan skor 45-59 bersikap netral terhadap pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berbasis budaya lokal. Tidak ditemukan siswa yang menolak pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berbasis budaya lokal. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/102083/2/s_pkn_0705747_table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/102083/4/s_pkn_0705747_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/102083/3/s_pkn_0705747_chapter2.pdf http://repository.upi.edu/102083/1/s_pkn_0705747_chapter3.pdf http://repository.upi.edu/102083/5/s_pkn_0705747_chapter4.pdf http://repository.upi.edu/102083/6/s_pkn_0705747_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/102083/6/s_pkn_0705747_bibliography.pdf |