ANALISIS WACANA KRITIS IKLAN KAMPANYE PARTAI POLITIK PEMILU 2009 DI TELIVISI

Skripsi yang berjudul Analisis Wacana Kritis Iklan Kampanye Partai Politik Pemilu 2009 di Televisi ini terdorong oleh banyaknya pendapat yang mengomentari bahkan menganalisis iklan kampanye di televisi jelang Pemilu 2009, khususnya yang menghiasi koran yakni berupa artikel. Dari berbagai bidang, sep...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Wiliani, - (Author)
Format: Book
Published: 2009-07-07.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Skripsi yang berjudul Analisis Wacana Kritis Iklan Kampanye Partai Politik Pemilu 2009 di Televisi ini terdorong oleh banyaknya pendapat yang mengomentari bahkan menganalisis iklan kampanye di televisi jelang Pemilu 2009, khususnya yang menghiasi koran yakni berupa artikel. Dari berbagai bidang, seperti ekonomi, psikologi, dan sastra, berpendapat mengenai iklan yang satu ini. Di antara semua bidang, bahasa sebagai alat komunikasi bagi penggunanya belum mendapat porsi yang signifikan dalam analisis iklan, khususnya iklan kampanye partai politik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pisau analisis yang digunakan yaitu pendekatan analisis wacana kritis milik Norman Fairclough. Dalam skripsi ini, aspek yang dianalisis antara lain, aspek tekstual, praktik wacana, serta praktik sosiokultural. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat pengaruh dari wacana yang dibangun dalam teks iklan terhadap upaya persuasif iklan kampanye serta perubahan yang ditimbulkannya. Dari analisis yang dilakukan didapatkan fakta bahwa secara tekstual teks iklan mendeskripsikan partai yang bersangkutan berkontribusi dalam membentuk dan membentuk kembali pencitraan atas dirinya dengan membangun identitas dirinya apakah sebagai agen perubah atau pembangun. Di samping itu, pemirsa diletakkan pada posisi rakyat yang membutuhkan perubahan tersebut. Penggunaan relasi dikonstruksi untuk mengantarkan komunikasi 2 arah antara partai pengiklan dengan pemirsanya, yaitu ditandai dengan pronomina yang dipilih dalam teks, seperti saya, kita, dan Anda. Secara intertekstual, iklan kampanye membuat pandangan di depan mengenai keberhasilan partainya atau pun kegagalan partai incumbent yang diyakini sebagai suatu kebenaran yang digunakan untuk membentuk perspektif baru bagi pemirsa. Aspek praktik kewacanaan, dalam hal ini konsumsi atau respon pemirsa televisi terhadap iklan kampanye partai politik ini, yaitu memberikan gambaran mengenai interpretasi atau penilaian mereka. Iklan kampanye televisi sebagai media untuk membangun citra partai kurang memainkan perannya secara efektif dalam memberikan pengaruh di tengah-tengah perspektif masyarakat yang menilai iklan kampanye hanya berisi janji-janji semata. Itu pulalah yang tampak dari aspek sosiokultural teks iklan.
Item Description:http://repository.upi.edu/102268/4/s_ind_056346_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/102268/2/s_ind_056346_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/102268/3/s_ind_056346_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/102268/5/s_ind_056346_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/102268/3/s_ind_056346_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/102268/1/s_ind_056346_bibliograpy.pdf