EVALUASI RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA BANDUNG 2004-2013 DENGAN MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Kota Bandung sebagai salah satu kota Pusat Kegiatan Nasional mengalami perkembangan pesat yang ditunjukan dengan peningkatan jumlah penduduk, dan perubahan peruntukan lahan yang semakin cepat. Berkembangnya jumlah penduduk akan berdampak pada tingginya permintaan lahan sehingga akan berakibat pada p...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Pupun Puadah, - (Author)
Format: Book
Published: 2011-06-28.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kota Bandung sebagai salah satu kota Pusat Kegiatan Nasional mengalami perkembangan pesat yang ditunjukan dengan peningkatan jumlah penduduk, dan perubahan peruntukan lahan yang semakin cepat. Berkembangnya jumlah penduduk akan berdampak pada tingginya permintaan lahan sehingga akan berakibat pada perubahan penggunaan lahan dan kesesuaian penggunaan lahan yang diatur dalam Rencana Tata Ruang Kota Bandung (RTRWK). Penggunaan lahan yang tidak sesuia dengan RTRWK dapat menimbulkan permasalahan kota dan menghambat pertumbuhan dan pengembangan kota. Penelitian ini menggunakan Teknologi Penginderaan Jauh dengan memanfaatkan Citra Quickbird (tahun 2008) dengan metri RTRWK 2004-2013 sehingga memberikan kenampakan pemanfaatan lahan dengan jelas dan mempermudah dalam mengkaji perencanaan tata ruang dan memonitoring penggunaan lahan yang kemudian disajikan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk tampilan data yang lebih mudah dipahami pengguna data. Pengolahan data Citra Quickbird dengan ketelitian citra 0,6 m uji ketelitian untuk penggunaan lahan mencapai 92,42% nilai tersebut valid karena >85%. Metode yang digunakan dalam pengolahan citra sehingga menghasilkan peta penggunaan lahan adalah dengan menggunakan metode interpretasi visual yaitu metode Penginderaan Jauh yang mendasarkan pada pengenalan karakteristik objek secara keruangan (spasial). Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa Citra Satelit QuickBird mampu meyadap data fisik perkotaan melalui interpretasi berupa identifikasi objek perubahan penggunaan lahan sehingga dapat diketahui terdapat perubahan lahan yang tidak sesuai dengan RTRWK yang telah ditetapkan. Luas lahan yang tidak sesuai dengan RTRWK mencapai 50,97% atau 30,47 km2 . Ketidaksesuian penggunaan lahan yang terjadi paling besar tedapat di wilayah Bandung Timur yaitu Kecamatan Gedebage (38%), dan Rancasari (20%). Hal ini menunjukan bahwa secara umum RTRWK belum terlaksana dengan secara keseluruhan.
Item Description:http://repository.upi.edu/102305/2/s_geo_0705839_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/102305/5/s_geo_0705839_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/102305/3/s_geo_0705839_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/102305/4/s_geo_0705839_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/102305/1/s_geo_0705839_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/102305/6/s_geo_0705839_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/102305/3/s_geo_0705839_bibliografy.pdf