PROFIL PETERNAKAN DOMBA GARUT DI KABUPATEN GARUT
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Garut, objek yang dikaji adalah Domba Garut. Kabupaten Garut memiliki populasi Domba Garut terbesar di Jawa Barat. Dengan jumlah populasi yang besar, namun persebaran domba garut tersebut belum diketahui secara pasti. Selain itu, belum diketahui pula kondisi sos...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2011-06-28.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Garut, objek yang dikaji adalah Domba Garut. Kabupaten Garut memiliki populasi Domba Garut terbesar di Jawa Barat. Dengan jumlah populasi yang besar, namun persebaran domba garut tersebut belum diketahui secara pasti. Selain itu, belum diketahui pula kondisi sosial ekonomi peternak domba garut serta besarnya penggunaan dari hasil usaha ternak tersebut terhadap kondisi sosial ekonominya. Maka, permasalahan itu dirumuskan dalam pertanyaan penelitian yaitu: 1).Bagaimanakah persebaran Domba Garut di Kabupaten Garut? 2).Bagaimanakah kondisi sosial ekonomi peternak Domba Garut di Kabupaten Garut? 3).Bagaimanakah kontribusi usaha peternakan terhadap kondisi sosial ekonomi peternak Domba Garut di Kabupaten Garut? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah metode deskripstif dan survey. Sampel penduduk dalam penelitian ini terdiri atas 150 orang. Variabel bebas penelitian ini adalah profil peternakan Domba Garut, Variabel terikat terdiri dari kontribusi terhadap kondisi sosial ekonomi peternak Domba Garut. Analisis data penelitian menggunakan perhitungan persentase. Berdasarkan hasil penelitian, persebaran Domba Garut yang terbesar berada pada zona agroklimat 5C yaitu pada ketinggian > 1.500 mdpl dan pada tipe iklim C sebanyak 543 ekor/km2 dan yang paling sedikit pada zona 1C yaitu pada ketinggian 0-200 mdpl dan iklim C sebanyak 71 ekor/km2. Kondisi sosial ekonomi peternak diukur dari pendidikan, pendapatan, kesehatan, kepemilikan fasilitas hidup, tabungan dan rekreasi. Pendidikan peternak, sebagian besar berpendidikan Tamat SD yaitu sebanyak 35 %. Pendapatan dari usaha ternak berkisar antara Rp. 1.000.000 - Rp. 1.500.000 yaitu sebanyak 45%. Untuk kesehatan sebagian besar peternak menggunakan jasa puskesmas yaitu sebanyak 55 %. Kepemilikan rumah dengan milik pribadi sebanyak 68% dan kondisi rumah yang semi permanen sebanyak 59%. Kepemilikan kendaraan pribadi hampir seluruhnya memiliki sepeda motor 98,7%. Sarana informasi dan komunikasi didapat dari hasil ternak sebanyak 82%, dimana kepemilikan tersebut meliputi televisi dan handphone. Untuk tabungan sebanyak 64,7% menabung dari hasil usaha ternak dengan usaha sampingan lainnya dan sebanyak 41% melakukan rekreasi setiap 1 tahun sekali. Penggunaan dari hasil usaha ternak dalam kondisi sosial ekonomi terdiri dari besarnya kontribusi dari pendapatan usaha ternak terhadap jumlah pendapatan keseluruhan yaitu sebesar 71,95%. Pendapatan yang diperoleh tersebut tergantung pada jumlah kepemilikan Domba Garut dan jenis Domba Garut. 25% menggunakan fasilitas kesehatan dari hasil ternak. Sebanyak 52% memperoleh tempat tinggal dari usaha ternak. Sebanyak 82% mempunyai kendaraan pribadi dari hasil usaha ternak. Sebanyak 82% mempunyai sarana informasi dan komunikasi dari hasil usaha ternak. Sebanyak 35,3% menyimpan tabungan mereka dari hasil usaha ternak. Dan sebanyak 68,9% berrekreasi setiap Hari Raya Idul Fitri dari hasil usaha ternak Domba Garut. Penggunaan ini sudah cukup baik bagi para peternak di Kabupaten Garut. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/102336/2/s_geo_0705433_table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/102336/3/s_geo_0705433_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/102336/1/s_geo_0705433_chapter2.pdf http://repository.upi.edu/102336/4/s_geo_0705433_chapter3.pdf http://repository.upi.edu/102336/5/s_geo_0705433_bibliografy.pdf http://repository.upi.edu/102336/3/s_geo_0705433_chapter5.pdf |