KAJIAN TENTANG NILAI-NILAI BUDAYA DALAM UPACARA SEBA DI SITUS KABUYUTAN CIBURUY(Studi Deskriptif di Situs Kabuyutan Ciburuy Kecamatan Bayongbong Garut)

Penelitian ini berjudul: kajian tentang Nilai-Nilai Budaya Dalam Upacara Seba Di Situs Kabuyutan Ciburuy (Studi Deskriptif Di Situs Kabuyutan Ciburuy Kecamatan Bayongbong Garut). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kebudayaan di Indonesia yang masih perlu digali keberadaannya khususnya upaca...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Imas Siti Chodijah, - (Author)
Format: Book
Published: 2011-06-28.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini berjudul: kajian tentang Nilai-Nilai Budaya Dalam Upacara Seba Di Situs Kabuyutan Ciburuy (Studi Deskriptif Di Situs Kabuyutan Ciburuy Kecamatan Bayongbong Garut). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kebudayaan di Indonesia yang masih perlu digali keberadaannya khususnya upacara adat atau tradisional. Upacara tradisional sebagai salah satu bentuk ungkapan budaya bangsa Indonesia saat ini masih perlu dilestarikan dan sangat menarik untuk diteliti, karena memiliki keunikan, kesakralan, dan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya. Begitu pun dengan Upacara Seba yang dilaksanakan di Situs Kabuyutan Ciburuy memiliki keunikan yang menarik untuk dikaji. Keunikan itu salah satunya adalah adanya upacara tradisi Seba yaitu upacara pencucian benda-benda pusaka peninggalan Prabu Siliwangi dan Kian Santang sebagai tanda penghormatan kepada arwah-arwah leluhur. Upacara Seba masih dilaksanakan oleh masyarakat, disebabkan oleh pola pikir mereka yang masih tradisional sehingga masih meyakini dan mempercayai tentang adanya kekuatan dalam suatu benda dan kepercayaan terhadap leluhur masih kuat. Selain itu masyarakat meyakini adanya nilai-nilai budaya yang terdapat dalam upacara seba dapat menjadi hikmah dan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, studi pustaka, serta dokumentasi yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji. Berdasarkan hasil penelitian, mengungkapkan bahwa di Situs Kabuyutan Ciburuy masih dilaksanakan upacara seba yaitu upacara pencucian benda-benda pusaka sebagai penghormatan kepada leluhur serta meminta maaf apabila ada kekurangan dalam merawat benda pusaka. Upacara ini dilakukan sejak adanya peninggalan benda cagar budaya yang ditinggalkan oleh Prabu Siliwangi dan Kian Santang yang dulunya pernah singgah ke daerah tersebut. Masyarakat masih mempertahankan upacara seba di Situs Kabuyutan Ciburuy disebabkan oleh adanya kepercayaan yang masih kuat terhadap para leluhur serta adanya nilai-nilai budaya seperti nilai sosial, nilai religius, nilai adat, dan nilai seni yang dapat bermanfaat dalam kehidupan mereka sehingga harus diteruskan ke generasi berikutnya. Apabila masyarakat mempercayai kekuatan yang ada dalam benda-benda serta kekuatan leluhur, maka hal itu sudah termasuk kategori musyrik. Namun, apabila hanya ingin mengetahui peninggalan sejarah serta merawat dan melestarikan, maka hal itu tidak apa-apa. Pemerintah berupaya untuk merawat dan melestarikan benda cagar budaya yang terdapat di Situs Kabuyutan Ciburuy sebagai bagian dari budaya nasional dengan adanya peraturan tentang benda cagar budaya serta melakukan pemeliharaan langsung terhadap Situs Kabuyutan Ciburuy yaitu melakukan revitalisasi dan rehabilitasi
Item Description:http://repository.upi.edu/102486/4/s_fis_011583_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/102486/1/s_fis_011583_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/102486/2/s_fis_011583_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/102486/3/s_fis_011583_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/102486/6/s_fis_011583_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/102486/3/s_fis_011583_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/102486/5/s_fis_011583_bibliography.pdf