STRATEGI KOMUNIKASI PRAMUNIAGA DI DAERAH JALAN KEPATIHAN(SEBUAH KAJIAN PRAGMATIK)

Kawasan Jalan Kepatihan sebagai salah satu sentral perbelanjaan di kota Bandung selalu tampak disibukkan oleh kegiatan jual beli. Dalam kegiatan jual beli, peran pramuniaga dalam melayani konsumen dirasakan sangat penting. Oleh karena itu, sedikit banyak jumlah barang yang mampu dijual oleh pramunia...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Dini Nurmalasari, - (Author)
Format: Book
Published: 2007-09-23.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kawasan Jalan Kepatihan sebagai salah satu sentral perbelanjaan di kota Bandung selalu tampak disibukkan oleh kegiatan jual beli. Dalam kegiatan jual beli, peran pramuniaga dalam melayani konsumen dirasakan sangat penting. Oleh karena itu, sedikit banyak jumlah barang yang mampu dijual oleh pramuniaga sangat dipengaruhi oleh strategi komunikasi yang digunakan terhadap konsumennya. Penelitian ini dilakukan atas dasar keinginan peneliti untuk mengetahui jawaban dari pokok permasalahan sebagai berikut : 1) bagaimana strategi komunikasi yang digunakan oleh pramuniaga dalam mempromosikan barang kepada para konsumennya; 2) bagaimana strategi komunikasi yang digunakan oleh pramuniaga untuk mencapai kesepakatan dalam proses tawar-menawar dengan konsumennya; 3) mendeskripsikan perlakuan serta strategi komunikasi yang dilakukan oleh pramuniaga terhadap konsumen dengan dilatarbelakangi oleh perbedaan usia. Strategi komunikasi pada penelitian ini ditekankan pada perealisasian prinsip kerjasama, dan prinsip kesantunan di dalam tindak tutur yang dilakukan oleh pramuniaga. Metode dalam penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik wawancara digunakan sebagai penunjang dalam penelitian ini. Sumber data yang dijadikan dasar penelitian adalah pramuniaga dan konsumen di dalam kegiatan jual beli. Dalam mempromosikan barang, para pramuniaga merealisasikan maksim kebijaksanaan yang dilakukan melalui tindakan mengundang, mengajak, mempersilakan konsumen untuk mengunjungi tempat mereka, atau menawarkan bantuan pada konsumen untuk mencarikan barang yang diinginkannya. Dalam melakukan aksi tawar-menawar dengan konsumen, para pramuniaga lebih sering menggunakan prinsip kesantunan, terutama pada perealisasian maksim kesepakatan dan kebijaksanaan. Jenjang kesopanan yang dilakukan oleh pramuniaga dalam memperlakukan konsumen sebaya maupun berbeda usia adalah sama, yaitu percakapan akan diujarkan dengan sesantun mungkin. Adapun perlakuan yang dirasakan kurang santun, semua dikembalikan pada performansi yang dimiliki masing-masing pramuniaga, latar belakang pergaulan, serta konteks yang menyebabkan perlakuan tersebut menjadi kurang santun.
Item Description:http://repository.upi.edu/102576/2/s_ind_030173_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/102576/1/s_ind_030173_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/102576/5/s_ind_030173_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/102576/4/s_ind_030173_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/102576/4/s_ind_030173_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/102576/4/s_ind_030173_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/102576/3/s_ind_030173_bibliography.pdf