ANALISIS KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA SMA PADA KONSEP SISTEM PERTAHANAN TUBUH MELALUI PROBLEM BASED LEARNING

• Main Author: Rhida lasti Utami, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2009.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/102810/4/s_bio_054631_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/102810/5/s_bio_054631_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/102810/1/s_bio_054631_chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/102810/2/s_bio_054631_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/102810/2/s_bio_054631_chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/102810/4/s_bio_054631_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/102810/3/s_bio_054631_bibliography.pdf
• Keywords: L Education (General); QR Microbiology

Penelitian yang berjudul "Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa SMA pada Konsep Sistem Pertahanan Tubuh Melalui Problem Based Learning" ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan memecahkan masalah siswa SMA melalui pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning) serta untuk mengetahui respons siswa dan guru terhadap pembelajaran PBL. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Kemampuan memecahkan masalah siswa dijaring melalui tes uraian. Tes uraian tersebut terdiri dari masalah yang berupa wacana disertai dengan 16 pertanyaan yang memuat langkah-langkah memecahkan masalah. Respons siswa dan guru terhadap pembelajaran dijaring melalui angket dan wawancara. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMAN 24 Bandung tahun ajaran 2008/2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan memecahkan masalah siswa termasuk dalam kategori cukup (66,95%). Adapun persentase pada langkah mengidentifikasi masalah memperoleh kategori cukup (75,13%), mengumpulkan data memperoleh kategori baik sekali (86,76%), menganalisis data memperoleh kategori cukup (63,9%), memecahkan masalah berdasarkan pada data yang ada dan analisisnya memperoleh kategori cukup (62,23%), memilih cara untuk memecahkan masalah memperoleh kategori cukup (63,15%), dan merencanakan penerapan pemecahan masalah memperoleh kategori sangat kurang (50,58%). Sebagian besar siswa menyukai pembelajaran Problem Based Learning, sedangkan guru berpendapat bahwa pembelajaran tersebut membuat siswa lebih aktif baik secara individu maupun kelompok serta mampu meningkatkan kemampuan memecahkan masalah siswa.