AJÉN BUDAYA DINA WAWACAN PANGANTÉN TUJUH PIKEUN BAHAN PANGAJARAN DI SMP

Skripsi ini berjudul Ajén Budaya dina Wawacan Pangantén Tujuh pikeun Bahan Pangajaran Di SMP, isinya mengenai laporan penelitian tentang analisis unsur intrinsik dan nilai budaya yang terkandung dalam cerita wawacan yang berjudul Wawacan Panganten Tujuh. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan seb...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Dewi Handayani, - (Author)
Format: Book
Published: 2012-01-26.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Skripsi ini berjudul Ajén Budaya dina Wawacan Pangantén Tujuh pikeun Bahan Pangajaran Di SMP, isinya mengenai laporan penelitian tentang analisis unsur intrinsik dan nilai budaya yang terkandung dalam cerita wawacan yang berjudul Wawacan Panganten Tujuh. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pengajaran yang kemudian disesuaikan dengan standar kompetensi dasar mata pelajaran bahasa dan sastra Sunda terutama dalam aspek keterampilan membaca. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk memberi gambaran tentang struktur dan nilai budaya yang ada dalam Wawacan Panganten Tujuh. Adapun tehnik yang digunakan adalah teknik telaah pustaka dan teknik analisis data. Teknik telaah pustaka digunakan untuk mencari data atau informasi yang ada hubungannya dengan teori tentang struktur wawacan dan nilai budaya yang terkandung dalam Wawacan Panganten Tujuh. Hasil penelitian terhadap analisis unsur-unsur intrinsik dalam Wawacan Panganten Tujuh yaitu: 1) Téma yang terdapat dalam Wawacan Pangantén Tujuh, adalah nikah itu ibadah; 2) alur yang digunakan adalah alur maju; 3) tokoh utamanya adalah Nabi Adam, Babu Hawa, Nabi Yusuf, Siti Julaéha, Nabi Musa, Nabi Suéb, Sapura, Nabi Muhammad SAW, Siti Hodijah, Maésaroh, Siti Aisah, Baginda Ali, Abu Bakar, dan Fatimah; 4) latar yang ada dalam Wawacan Pangantén Tujuh adalah latar tempat, latar waktu, dan latar suasana; 5) Pupuh yang digunakan dalam Wawacan Panganten Tujuh adalah Asmaradana, Sinom, Dangdanggula, Kinanti, Pangkur, Mijil, Magatru, Maskumambang, Gambuh, dan Ladrang. Adapun hasil penelitian terhadap nilai budaya yang terkandung dalam Wawacan Pangantén Tujuh, di antaranya, system religi dan kepercayaan, sistem kemasyarakatan, bahasa, kesenian, mata pencarian, dan teknologi. Hasil temuan ini bisa direkomendasikan untuk bahan pengajaran sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran bahasa dan sastra Sunda.
Item Description:http://repository.upi.edu/102905/7/s_bd_0807279_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/102905/6/s_bd_0807279_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/102905/2/s_bd_0807279_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/102905/4/s_bd_0807279_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/102905/3/s_bd_0807279_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/102905/1/s_bd_0807279_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/102905/5/s_bd_0807279_bibliography.pdf