KAJIAN POTENSI MINYAK CENGKEH, EUGENOL DAN EUGENIL ASETAT SEBAGAI BIOADITIF BAHAN BAKAR SOLAR, SERTA UJI KINERJANYA PADA MESIN DIESEL KENDARAAN BERMOTOR

Kajian potensi minyak cengkeh, eugenol, dan eugenil asetat sebagai bioaditif bahan bakar solar, serta uji kinerjanya pada mesin diesel kendaraan bermotor telah dilakukan. Kajian ini bertujuan untuk menentukan tingkat kinerja mesin dan kadar emisi gas buang yang dihasilkan dari penggunaan ketiga bioa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ririn Kusrini, - (Author)
Format: Book
Published: 2009-11-02.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kajian potensi minyak cengkeh, eugenol, dan eugenil asetat sebagai bioaditif bahan bakar solar, serta uji kinerjanya pada mesin diesel kendaraan bermotor telah dilakukan. Kajian ini bertujuan untuk menentukan tingkat kinerja mesin dan kadar emisi gas buang yang dihasilkan dari penggunaan ketiga bioaditif tersebut pada komposisi 0,2%. Pengujian kinerja mesin dan emisi gas buang dilakukan pada mesin diesel Hydra satu silinder. Pengujian tersebut dilakukan pada kondisi beban penuh, waktu injeksi (SIT) yang optimal dan putaran mesin konstan. Hasil pengujian menunjukkan penambahan 0,2% minyak cengkeh, eugenol, dan eugenil asetat dalam bahan bakar solar cenderung meningkatkan daya pada putaran 1500 sampai 3000 rpm dan emisi NOx pada setiap putaran. Penambahan 0,2% minyak cengkeh cenderung menurunkan nilai BSFC pada putaran 2500 sampai 3500 rpm, sedangkan penambahan 0,2% eugenol dan eugenil asetat cenderung menurunkan nilai laju konsumsi (BSFC) pada putaran 1500 rpm. Penambahan 0,2% minyak cengkeh cenderung menurunkan nilai emisi smoke, hidrokarbon (HC) pada putaran 1500 sampai 2500 rpm dan CO pada putaran 3500 rpm. Adapun penambahan 0,2% eugenol dan eugenil asetat cenderung menurunkan nilai emisi smoke, HC dan CO pada putaran 3500 rpm. Secara umum, penggunaan bioaditif minyak cengkeh menghasilkan kinerja mesin dan emisi gas buang yang relatif lebih baik pada putaran 2500 sampai 3500 rpm, sedangkan penggunaan bioaditif eugenol menghasilkan kinerja mesin dan emisi gas buang yang relatif lebih baik pada putaran 1500 rpm. Dengan kata lain, bioaditif yang lebih baik adalah bioaditif minyak cengkeh karena pada umumnya mesin diesel kendaraan bermotor menggunakan kecepatan antara 2500-3500 rpm.
Item Description:http://repository.upi.edu/103024/1/s_d515_055543_table_of_contents.pdf
http://repository.upi.edu/103024/2/s_d515_055543_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/103024/4/s_d515_055543_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/103024/1/s_d515_055543_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/103024/2/s_d515_055543_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/103024/3/s_d515_055543_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/103024/5/s_d515_055543_bibliography.pdf