JUGUN IANFU, EKSPLOITASI PEREMPUAN PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA (1942-1945)

Skripsi ini berjudul "Jugun Ianfu, Eksploitasi Perempuan Pada Masa Jepang di Indonesia (1942-1945)" dengan masalah utama yang dikaji adalah bagaimana keadaan sosial-ekonomi penduduk Indonesia dan sosial-psikologis perempuan pada masa pendudukan Jepang di Indonesia (1942-1945). Penulis meng...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Taufan Wahyudi, - (Author)
Format: Book
Published: 2010-07-20.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Skripsi ini berjudul "Jugun Ianfu, Eksploitasi Perempuan Pada Masa Jepang di Indonesia (1942-1945)" dengan masalah utama yang dikaji adalah bagaimana keadaan sosial-ekonomi penduduk Indonesia dan sosial-psikologis perempuan pada masa pendudukan Jepang di Indonesia (1942-1945). Penulis menggunakan metode historis dengan tahapannya yaitu: Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Kedatangan Jepang ke Indonesia tidak hanya untuk menguasai sumber daya alamnya, tetapi sumber daya manusianya pun dieksploitasi. Laki-laki dijadikan sebagai tenaga kerja kasar yang biasa disebut dengan Romusha. Keadaannya begitu menyedihkan, karena Jepang tidak memperhatikan kebutuhan hidupnya. Romusha ini dipekerjakan di berbagai wilayah bahkan sampai dikirim ke luar negeri. Di bidang ekonomi, di Indramayu para petani yang sudah mengalami kesulitan dalam hidupnya dipaksa oleh Jepang untuk menanam padi. Penderitaan petani semakin bertambah, karena mereka tidak memiliki apa pun untuk dikonsumsi, karena Jepang mengambil semua hasil panennya. Kelaparan terjadi pedesaan yang seharusnya melimpah dengan kebutuhan pangannya, sehingga banyak korban yang meninggal. Perempuan dijadikan sebagai perempuan penghibur oleh tentara Jepang, yaitu dengan istilah jugun ianfu. Selama pendudukan Jepang baik laki-laki maupun perempuan mengalami penderitaan baik fisik maupun psikologisnya. Pada awal invasinya ke Korea dan Cina, Jepang banyak melakukan kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan pribumi. Akibatnya banyak tentara Jepang yang terkena penyakit kelamin. Hal ini kemudian di antisipasi oleh pemerintah Jepang dengan mendirikan sistem jugun ianfu, yang didirikan di setiap barak tentara. Cara perekrutan terhadap para calon jugun ianfu melalui berbagai cara, di antaranya melalui tipu daya dan paksaan. Sebelum menjadi jugun ianfu para perempuan ini diseleksi dengan melakukan pemeriksaan kesehatan, tujuannya agar terhindar dari penyakit kelamin. Selama berada di dalam ian-jo, setiap jugun ianfu melayani setidaknya 10-15 orang dalam sehari. Sehingga bukan hanya penderitaan fisik yang dialami tetapi juga mengalami siksaan batin. Malu dan sakit hati selalu dirasakan oleh perempuan yang menjadi jugun ianfu. Setelah berakhirnya pendudukan Jepang mantan jugun ianfu masih menutup diri terhadap lingkungannya. Keluarga yang merasa iba terhadap mantan jugun ianfu kemudian menerima kembali apa adanya. Sikap pemerintah Indonesia tidak mempunyai tindakan yang jelas terhadap mantan jugun ianfu. Perjuangan yang dilakukan mantan jugun ianfu dalam melakukan tuntutan menjadi sia-sia. Walaupun ada konpensasi terhadap mantan jugun ianfu. Bagi mantan jugun ianfu, pemberian materi saja tidak cukup untuk menutupi kesalahan Jepang dimasa lalu. Melainkan permintaan maaf dan pengakuan Jepang atas apa yang sudah mereka perbuat pada masa pendudukannya di Indonesia. Pandangan gender terhadap kasus jugun ianfu mendapat perhatian tersendiri, perempuan dipandang sebagai objek oleh laki-laki yang memiliki kekuasaan dan kekuatan. Hal inilah yang menimbulkan ketidakadilan gender terhadap perempuan yang menjadi jugun ianfu pada masa pendudukan Jepang di Indonesia.
Item Description:http://repository.upi.edu/103029/3/s_sej_034229_table_of_contentx.pdf
http://repository.upi.edu/103029/2/s_sej_034229_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/103029/1/s_sej_034229_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/103029/5/s_sej_034229_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/103029/2/s_sej_034229_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/103029/4/s_sej_034229_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/103029/4/s_sej_034229_bibliography.pdf