STUDI TENTANG KESADARAN HUKUM BERLALU LINTAS SISWA(Studi Kasus Terhadap Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 CipatatKabupaten Bandung Barat)

• Main Author: Robi Gugum Gumilar, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2011-06-28.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/103130/3/s_pkn_0703763_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/103130/3/s_pkn_0703763_chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/103130/2/s_pkn_0703763_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/103130/1/s_pkn_0703763_chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/103130/6/s_pkn_0703763_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/103130/7/s_pkn_0703763_bibliography.pdf
• Keywords: L Education (General)

Kesadaran hukum siswa terhadap peraturan lalu lintas merupakan salah satu faktor penting dalam menyelenggarakan lalu lintas. Penelitian ini dilatar belakangi dengan banyaknya jumlah kecelakaan dan jumlah pelanggaran terhadap peraturan lalu lintas dari tahun ke tahun terus meningkat. Dari fokus permasalahan tersebut, penulis mengidentifikasikan "Bagaimana tentang kesadaran hukum berlalu lintas siswa", sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan, pemahaman, sikap dan perilaku siswa dalam berlalu lintas dan diharapkan berguna bagi siswa selaku pengguna jalan, pihak kepolisian selaku aparat pemerintahan dan pihak sekolah selaku pendidik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus (cases studies), dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah;,observasi, wawancara, studi literatur dan studi dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 1 Cipatat. Berdasarkan hasil observasi dari penelitian ini, diperoleh data bahwa kesadaran hukum siswa SMAN 1 Cipatat di Kabupaten Bandung Barat dalam berlalu lintas dapat dikatakan masih kurang atau masih rendah. Rendahnya kesadaran hukum siswa dalam berlalu lintas ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya : a. rendahnya frekuensi sosialisasi hukum melalui kegiatan penyuluhan hukum dari pihak kepolisian; b. kurang tegasnya sanksi yang diberikan oleh aparat polisi LLAJ terhadap siswa yang melanggar peraturan lalu lintas; c. kurangnya upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah khususnya guru PKn belum mengoptimalkan perannya sebagai penyampai informasi bagi siswa khususnya tentang UU RI NO.29 TAHUN 2009 Tentang LLAJ; d. kurangnya komunikasi dengan keluarga mengenai arahan tentang peraturan-peraturan lalu lintas; e. faktor psikologis siswa cenderung dinamis (berubah-ubah) dimana sering kali pola perilaku yang muncul tidak sejalan dengan harapan peraturan yang berlaku dan masyarakat sekitarnya. Agar siswa menyadari pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas, sebaiknya kepada semua pihak yang bertanggung jawab terhadap permasalahan lalu lintas perlu penyebarluasan penerangan dan penyuluhan hukum tentang UU RI NO.29 TAHUN 2009 Tentang LLAJ yang dilakukan secara rutin. Dengan adanya kerja sama antara berbagai pihak baik keluarga, sekolah, dan kepolisian, diharapkan siswa memiliki kesadaran hukum yang tinggi sehingga terciptanya lalu lintas yang aman, tertib, lancar dan teratur.