PEMBINAAN NILAI MORAL AGAMA MELALUI ALAT PENDIDIKAN: Studi Kasus Pembelajaran Tafaqquh Fiddin di MI Asih Putera Cimahi

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh munculnya gejolak sosial dan problem budaya yang sangat gencar, sehingga mendorong berbagai pihak mempertanyakan efektivitas pelaksanaan pembinaan nilai agama di sekolah. Gejala ini dapat diamati melalui berbagai fenomena, di antaranya: 1) alokasi waktu yang hany...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Robby, Silmi Kapatan Inda (Author)
Format: Book
Published: 2011-07-29.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini dilatarbelakangi oleh munculnya gejolak sosial dan problem budaya yang sangat gencar, sehingga mendorong berbagai pihak mempertanyakan efektivitas pelaksanaan pembinaan nilai agama di sekolah. Gejala ini dapat diamati melalui berbagai fenomena, di antaranya: 1) alokasi waktu yang hanya dua jam pelajaran per minggu; 2) rendahnya motivasi siswa terhadap mata pelajaran agama; 3) rendahnya perhatian orang tua terhadap pentingnya pendidikan agama di sekolah; 4) kurangnya perhatian pihak sekolah. Padahal muatan utama pendidikan agama adalah proses internalisasi nilai yang memerlukan kerapatan perulangan dan kesinambungan, serta kolaborasi dari orang tua dan semua pihak yang ada di sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan program, proses, serta faktor pendukung dan penghambat dalam pembinaan nilai moral agama melalui alat pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Peneliti menempatkan diri sebagai human instrument. Adapun yang menjadi lokasi penelitiannya adalah MI Asih Putera Cimahi, dengan subjek penelitiannya yaitu kepala sekolah dan guru-guru. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi. Penelitian ini menemukan beberapa hal sebagai berikut: 1) program pembinaan nilai moral agama melalui alat pendidikan di MI Asih Putera terimplementasikan dalam tiga tataran, yakni: tataran konseptual, tataran operasional, dan tataran institusional; 2) proses pembinaan nilai moral agama dapat dilihat dalam setiap kegiatan pembelajaran, terutama Tafaqquh Fiddin dan kegiatan pengembangan diri siswa yang meliputi tujuan, materi, metode, media, dan sumber belajar. Adapun alat pendidikan yang sering digunakan, antara lain: keteladanan, pengawasan, pembiasaan, nasihat, anjuran, larangan, ganjaran, dan hukuman; 3) faktor pendukung dalam pembinaan nilai moral agama, di antaranya: guru bersahabat dengan anak, memiliki komitmen keislaman yang baik, dan adanya pengembangan regulasi akademik. Adapun yang menjadi faktor penghambat di antaranya: kekurangserasian hubungan antara lingkungan sosial sekolah, orang tua dengan anak didik, tidak seimbangnya jumlah anak didik dengan fasilitas pembinaan, dan adanya kegiatan lain yang diikuti oleh pihak pembina.
Item Description:http://repository.upi.edu/10319/1/t_pu_0909455_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/10319/2/t_pu_0909455_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/10319/3/t_pu_0909455_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/10319/4/t_pu_0909455_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/10319/5/t_pu_0909455_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/10319/6/t_pu_0909455_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/10319/7/t_pu_0909455_bibliography.pdf