EVALUASI PROGRAM ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM (AKM) TINGKAT SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN GARUT DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CIPP(CONTEXT, INPUT, PROCESS, AND PRODUCT)

Pendidikan adalah dasar suatu negara untuk berkembang. Mutu pendidikan menjadi penentu keberhasilan sistem pendidikan. Tantangan pendidikan di Indonesia yaitu mutu pendidikannya yang rendah. Para pengambil kebijakan berusaha meningkatkan mutu pendidikan terutama dalam kemampuan literasi dan numerasi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ima Nurwahidah, - (Author)
Format: Book
Published: 2023-08-30.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pendidikan adalah dasar suatu negara untuk berkembang. Mutu pendidikan menjadi penentu keberhasilan sistem pendidikan. Tantangan pendidikan di Indonesia yaitu mutu pendidikannya yang rendah. Para pengambil kebijakan berusaha meningkatkan mutu pendidikan terutama dalam kemampuan literasi dan numerasi siswa. Untuk mengukur sejauhmana mutu pendidikan, tentunya memerlukan sebuah Asesmen. Pemerintah Indonesia telah menggalakkan Asesmen Nasional yang meliputi tiga komponen, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar. AKM merupakan proses pengumpulan data mengenai kemajuan belajar siswa. Berdasarkan studi pendahuluan ke beberapa sekolah dasar negeri di Kecamatan Leles, menunjukkan bahwa guru mengalami kesulitan dalam mengikuti AKM karena keterbatasan dalam memahami AKM dan pengoptimalan komputer sebagai fasilitas AKM. Adapun tujuan adanya evaluasi program AKM yaitu memberikan pertimbangan sebelum adanya keputusan dari pemilik kebijakan mengenai program AKM selanjutnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengevaluasi program AKM tingkat sekolah dasar di Kabupaten Garut. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kuantitatif jenis korelasi dengan Model CIPP. Model ini mencakup evaluasi context, input, process, dan product. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuisioner yang disebarkan secara online kepada 232 sampel, terdiri dari kepala sekolah dan guru di sekolah dasar Kabupaten Garut. Data kuesioner diolah dengan menggunakan Smart PLS 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konteks dan proses dari program AKM berpengaruh positif dan signifikan terhadap produk program AKM. Sedangkan input program AKM tidak berpengaruh signifikan terhadap produk program AKM. Selain itu, hasil R-Square mencapai 58,8% (moderat) yang menunjukkan bahwa evaluasi program Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) tingkat sekolah dasar di Kabupaten Garut berada pada kategori moderat atau sedang. Dengan demikian, model CIPP ini dapat dijadikan sebagai model untuk mengevaluasi sejauhmana keterlaksanaan program Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) tingkat sekolah dasar di Kabupaten Garut. ----- Education is foundation of country to developed. The education quality determines success of education system. The challenge of education in Indonesia is low quality. Policy makers are trying to improved education quality, especially in terms of students' literacy and numeracy. To measure the extent of education quality, of course, requires an assessment. The Indonesian government has promoted National Assessment which included three components, namely Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, and Survei Lingkungan Belajar. AKM is process collecting data regarding student learning progress. Based on preliminary study of several public elementary schools in Leles, teachers experienced difficulties participating in AKM due to limitations in understanding AKM and optimizing computers as AKM facilities. The purpose of evaluating AKM program is provide consideration before decision is made by policy owner regarding next AKM program. The purpose of this research is evaluate AKM program in elementary school in Garut. The method used in research is quantitative descriptive method of correlation type with CIPP Model. This model includes evaluation of context, input, process, and product. The research instrument used was questionnaire that was distributed online to 232 samples, consisting of school principals and teachers in elementary schools in Garut. Questionnaire data was processed using Smart PLS 4. The results show that context and process of AKM program has positive and significant effect on AKM products. Meanwhile, input of AKM program has no significant effect on AKM products. In addition, R-Square results reach 58.8% (moderate) which indicate that evaluation of AKM for elementary school in Garut is moderate category. Thus, this CIPP model can be use as a model to evaluate the success of Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) program in elementary school level in Garut Regency.
Item Description:http://repository.upi.edu/103208/1/T_PGSD_2105393_Title.pdf
http://repository.upi.edu/103208/2/T_PGSD_2105393_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/103208/3/T_PGSD_2105393_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/103208/4/T_PGSD_2105393_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/103208/5/T_PGSD_2105393_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/103208/6/T_PGSD_2105393_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/103208/7/T_PGSD_2105393_Appendix.pdf