KOMPETENSI GURU PEMBIMBING KHUSUS (GPK) PADA RESOURCE CENTER PENDIDIKAN INKLUSIF "X" DI KOTA BANDUNG MENURUT PERSPEKTIF KEPALA SEKOLAH, GURU, DAN ORANG TUA : Studi Fenomenologi Di SMP Negeri "Y"

• Main Author: Siswati, Budhi (Author)
• Format: Book
• Published: 2012-03-13.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/10350/1/t_pkkh_0908261_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/10350/2/t_pkkh_0908261_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/10350/3/t_pkkh_0908261_chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/10350/4/t_pkkh_0908261_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/10350/5/t_pkkh_0908261_chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/10350/6/t_pkkh_0908261_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/10350/7/t_pkkh_0908261_bibliography.pdf
• Keywords: LC Special aspects of education

Kompetensi Guru Pembimbing Khusus (GPK) Pada Resource Center Pendidikan Inklusif "X" Di Kota Bandung Menurut Perspektif Kepala Sekolah, Guru, dan Orang Tua. Studi Fenomenologi Di SMP Negeri "Y". Fokus penelitian "Kompetensi Guru Pembimbing Khusus (GPK) pada Resource Center pendidikan inklusif di kota Bandung dalam menjalankan tugasnya sebagai GPK". Latar belakang adalah kewajiban memberikan layanan pendidikan inklusif di sekolah reguler yang banyak menghadapi permasalahan dalam implementasinya. Pusat Sumber melalui peran GPK yang ada belum mampu memberikan dukungan optimal diperkirakan salah satunya karena kompetensi GPK yang masih perlu dikembangkan, sehingga kondisi kompetensi GPK perlu diteliti lebih lanjut. Pendekatan penelitian adalah kualitatif, dan model penelitian fenomenologi. Fenomena yang diteliti adalah kompetensi GPK pada Resource Center dalam melaksanakan tugasnya di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif (SPPI) di Kota Bandung. Metode penelitian menggunakan wawancara mendalam terhadap tiga orang subyek penelitian yaitu kepala sekolah, guru, dan orang tua. Menggunakan analisis pernyataan, analisis arti, dan deskripsi umum. Temuan dari penelitian ini adalah: Pertama, menurut pendapat kepala sekolah, guru, dan orang tua GPK pada Resource Center masih kurang kompeten dalam menjalankan tugasnya dilihat dari sisi Task Achievement. Dari sisi Task Achievement GPK paling kompeten dalam melaksanakan tugas berpartisipasi dalam lokakarya bersama mengenai pendidikan inklusif dan yang paling kurang kompeten adalah melaksanakan tugas mengadakan pelatihan persiapan pendidikan inklusif. Kedua, dari sisi Relationship secara umum GPK masih dipandang kompeten. GPK paling kompeten dalam melaksanakan tugas mengunjungi SPPI, serta berpartisipasi dalam lokakarya bersama mengenai pendidikan inklusif dan sosialisasi untuk kejelasan peran GPK, tetapi paling kurang kompeten ketika melaksanakan tugas mengadakan pelatihan persiapan dan penelitian pengembangan pendidikan inklusif. Ketiga, secara umum dari sudut Personal Attribute GPK masih dipandang kompeten. Personal Attribute GPK paling kompeten pada tugas mengunjungi SPPI, yang paling kurang kompeten adalah tugas melakukan penelitian dan pengembangan tentang pendidikan inklusif. Keempat, dari sisi Managerial GPK masih dipandang kompeten melaksanakan tugasnya. Managerial GPK paling kompeten pada tugas mengunjungi SPPI, merencanakan dan melaksanakan jejaring, serta dalam merencanakan dan melaksanakan lingkungan pendidikan yang ramah bagi setiap anak. Tetapi paling kurang kompeten dalam melaksanakan tugas mengadakan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengembangan pendidikan inklusif . Kelima, dari sisi Leadership GPK masih dikatakan kompeten. GPK paling kompeten pada tugas merencanakan dan melaksanakan jejaring dalam implementasi pendidikan inklusif, tetapi paling kurang kompeten dalam mengadakan pelatihan dan malakukan penelitian dan pengembangan tentang pendidikan inklusif. Kesimpulan penelitian adalah kecuali pada aspek Task Achievement, dengan berbagai variasinya GPK menurut perspektif kepala sekolah, guru, dan orang tua dianggap kompeten dalam menjalankan tugasnya.