JURUS PENCAK SILATPADA PADEPOKAN TARI KOLOT CIMANDEDI KAMPUNG CURUG CILEGON BANTEN

Kebudayaan adalah salah satu potensi bagi sebuah negara dimana potensi tersebut harus terus diasah, dibina dan dikembangkan sehingga potensi tersebut dapat menghasilkan suatu karya yang cemerlang. Pencak silat adalah salah satu ilmu bela diri dan kesenian dari salah satu provinsi di Banten. Salah sa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ikeu Susanti, - (Author)
Format: Book
Published: 2011-02-23.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kebudayaan adalah salah satu potensi bagi sebuah negara dimana potensi tersebut harus terus diasah, dibina dan dikembangkan sehingga potensi tersebut dapat menghasilkan suatu karya yang cemerlang. Pencak silat adalah salah satu ilmu bela diri dan kesenian dari salah satu provinsi di Banten. Salah satu pencak silat yang berada di provinsi Banten adalah Pencak silat yang beraliran Cimande. Pada tahun 1670 Ki Cembu membawa aliran ini ke kota Cilegon, untuk di pelajari para pemuda di kota Cilegon pada zaman penjajahan Belanda. Ki Cembu menciptakan jurus yang beraliran Cimande, terinspirasi dari kegiatan manusia seperti menonjok, menendang, menangkis dan memukul. Jurus Cimande mempunyai arah hadap yaitu 4 arah mata angin yang juga di gambarkan pada prapatan (+). Pencak silat berkembang pada 3 perkembangan, (1) Perkembangan Pencak Silat pada zaman penjajahan Belanda, (2) Perkembangan Pencak Silat pada penjajahan Jepang, (3) Perkembangan Pencak Silat pada zaman Kemerdekaan. Tujuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan Jurus Cimande dan Fungsi Jurus Cimande di Padepokan Tari Kolot Cimande, berikut data mengenai Jurus dan Fungsi di Padepokan Tari Kolot Cimande yang beraliran Cimande ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dan menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, studi pustaka juga dokumentasi. Dari 6 padepokan yang berada di kota Cilegon peneliti mengambil satu padepokan yaitu padepokan Tari Kolot Cimande di kampung Curug Cilegon Banten sebagai sampelnya. Adapun hasil temuan yang peneliti dapatkan yaitu latar belakang Padepokan, latar belakang Jurus Cimande dengan menggunakan Prapatan (+) se bagai metode penyampaian di Padepokan Tari Kolot Cimande. Penerapan Jurus Cimande in pun diterapkan pada 3 (tiga) tingkatan yang mana 3 (tiga) tingkatan itu adalah ; 1. Tingkatan awal, 2. Tingkatan tengah, 3. Tingkatan atas. Metode Prapatan sangat menarik untuk di diteliti karena teknik prapatan ini di ciptakan dan memiliki makna tersendiri di Padepokan Tari Kolot Cimande. Metode Prapatan ini juga di terapkan di setiap tingkatan. Dalam hal ini juga pencak silat Tari Kolot Cimande memiliki busana kebesarannya dengan warna hitam dan memakai romal atau ikat kepala berwarna merah atau berwarna hitam.
Item Description:http://repository.upi.edu/103680/1/s_sdt_0700471_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/103680/2/s_sdt_0700471_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/103680/3/s_sdt_0700471_chapter3.pdf