ANALISIS TRANSMISI TENUN SELENDANG PADA MASYARAKAT BADUY
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya hasil kebudayaan dan kerajinan dari Masyarakat Suku Baduy yang letaknya di pedalaman Banten. Kebudayaan dan hasil kerajinan tersebut sepertinya melambangkan atau menyimbolkan sesuatu. Begitu pula kegiatan menenun sudah melekat di jiwa seorang wanita di...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2010-12-29.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya hasil kebudayaan dan kerajinan dari Masyarakat Suku Baduy yang letaknya di pedalaman Banten. Kebudayaan dan hasil kerajinan tersebut sepertinya melambangkan atau menyimbolkan sesuatu. Begitu pula kegiatan menenun sudah melekat di jiwa seorang wanita di Suku Baduy, bahkan mulai dari umur tiga tahun anak-anak Suku Baduy sudah belajar menenun dengan teman sebayanya sambil bermain di sosompang (teras rumah). Tenun selendang Baduy ini sudah beberapa kali ikut pameran di Manca Negara dan pernah termasuk nominasi di Sianghai-Cina, karena dinilai dari kerapihan, bahan, motif dan pada saat dipakai tidak panas dan terasa dingin dan lembut. Akan tetapi, tenun selendang Baduy tersebut kurang terkenal di lingkungannya sendiri, bahkan masih banyak yang belum mengetahui tenun Baduy tersebut. Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana tenun selendang yang di produksi Masyarakat Baduy? 2) Faktor-faktor apa yang mendukung dihasilkannya kain tenun selendang Baduy? 3) Bagaimana pewarisan membuat kain tenun selendang di transmisikan pada masyarakat Baduy? Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1) Mengetahui jenis kain tenun selendang yang di produksi masyarakat Baduy. 2) Mengetahui Faktor-faktor yang mendukung dihasilkannya kain tenun selendang Baduy. 3) Mengetahui proses pewarisan membuat kain tenun selendang di transmisikan pada Masyarakat Baduy. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pendekatan kualitatif karena permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis dan penuh makna sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial tersebut dijaring dengan metode kuantitatif dengan instrument pedoman wawancara. Selain itu penulis bermaksud memahami situasi sosial secara mendalam. Tenun selendang Baduy hingga sekarang masih bisa bertahan disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya penduduk Suku Baduy sangat taat kepada amanat para leluhurnya, untuk memenuhi kebutuhan sandang, faktor keyakinan dan filosofi Baduy, faktor geografi, keterbatasan interkasi, identitastas. Pola transmisi atau pewarisan tenun selendang Baduy yaitu menggunakan pola transmisi tertutup/statis, pewarisan tegak dalam kasus, pewarisan budaya mendatar. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/103697/1/s_sdt_060200_table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/103697/2/s_sdt_060200_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/103697/3/s_sdt_060200_chapter2.pdf http://repository.upi.edu/103697/4/s_sdt_060200_chapter3.pdf http://repository.upi.edu/103697/5/s_sdt_060200_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/103697/6/s_sdt_060200_bibliografy.pdf |