APLIKASI PEMBELAJARAN GERAK DASAR TARI PADASISWA KELAS VII DI SMP NEGERI I SINDANGKERTA KABUPATEN BANDUNG BARAT

Penelitian ini berjudul : Aplikasi Pembelajaran Gerak Dasar Tari Pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri 1 Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat. Adapun masalah dalam penelitian ini adalah pembelajaran seni tari di SMP Negeri 1 Sindangkerta pada saat ini adalah siswa kelas VII merasa kesulitan dalam melak...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Yati Suryati, - (Author)
Format: Book
Published: 2011-01-19.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini berjudul : Aplikasi Pembelajaran Gerak Dasar Tari Pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri 1 Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat. Adapun masalah dalam penelitian ini adalah pembelajaran seni tari di SMP Negeri 1 Sindangkerta pada saat ini adalah siswa kelas VII merasa kesulitan dalam melakukan gerak dasar tangan, badan, kaki dan kepala.. Kondisi ini sangat mempengaruhi pada hasil pembelajaran yang dicapai siswa selama mengikuti pembelajaran. Atas dasar itu, dipandang penting untuk melakukan desain ulang pembelajaran sehingga hasil pembelajaran menjadi lebih meningkat. Dalam kesempatan penelitian ini, peneliti akan menerapkan suatu konsep pembelajaran dalam mengantisipasi persoalan siswa tentang penguasaan teknik gerak tangan, badan, kaki dan kepala. Masalah ini dianggap penting untuk ditemukan solusinya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Deskriptif analisis adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk mencari informasi yang faktual, dengan mendeskripsikan gejala-gejala yang ada dan untuk menganalisis masalah-masalah yang berkaitan dengan pembelajaran gerak dasar tari sebagai upaya untuk meningkatkan teknik gerak tari. Hasil penelitian menunjukan bahwa Penguasaan gerak kaki yaitu gerak jinjit menunjukan 35 orang siswa (94,59 %) mendapat nilai B, 2 orang mendapat nilai C (05,41 %). Sementara untuk gerak tindak tilu 24 orang siswa (64,86 %) mendapat nilai B, 13 orang mendapat nilai C (35,14 %). Penguasaan gerak dasar tangan yaitu gerak dasar ukel 34 orang siswa (91,89 %) mendapat nilai B, ukel menunjukan 3 orang mendapat nilai C (08,11 %). Sementara untuk gerak lontang 21 orang siswa (56,76 %) mendapat nilai B dan 16 orang mendapat nilai C (43,24 %). Penguasaan gerak dasar badan yaitu gerak mengolah pinggang menunjukan 23 orang siswa (62,16 %) mendapat nilai B, 14 orang mendapat nilai C (37,84 %). Sementara untuk gerak bahu 30 orang siswa (81,08 %) mendapat nilai B, 7 orang mendapat nilai C (18,92 %). Penguasaan gerak dasar kepala yaitu gerak godeg menunjukan 13 orang siswa (35,14 %) mendapat nilai B, 24 orang mendapat nilai C (64,86 %)., sementara untuk gerak gilek 10 orang siswa (27,03 %) mendapat nilai B, 27 orang mendapat nilai C (72,97 %). Kesimpulan dari penelitian ini adalah secara keseluruhan penguasaan gerak dasar kepala baik gerak godeg maupun gerak gilek lebih sulit dilakukan oleh siswa dari pada gerak badan (gerak pinggang dan obah bahu), gerak tangan (gerak lontang dan gerak ukel), serta gerak kaki (gerak tindak tilu dan gerak jinjit). Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan nilai siswa.
Item Description:http://repository.upi.edu/103786/3/s_sdt_0902677_title.pdf
http://repository.upi.edu/103786/1/s_sdt_0902677_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/103786/2/s_sdt_0902677_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/103786/6/s_sdt_0902677_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/103786/5/s_sdt_0902677_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/103786/4/s_sdt_0902677_bibliography.pdf