IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN PRA AKADEMIK PADA BALITA OLEH KADER POSYANDU DI KELURAHAN NEGLASARI KECAMATAN CIBEUNYING KALER KOTA BANDUNG
Penelitian ini dilatarbelakngi oleh pentingnya identifikasi dini perkembangan pada Balita, terutama dalam perkembangan praakademiknya. Dengan mengetahui sedini mungkin perkembangan praakademinya maka orang tua dan pihak-pihak terkait lainnya dapat menoptimalkan perkembangan anak dan dapat segera mel...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2011-12-12.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penelitian ini dilatarbelakngi oleh pentingnya identifikasi dini perkembangan pada Balita, terutama dalam perkembangan praakademiknya. Dengan mengetahui sedini mungkin perkembangan praakademinya maka orang tua dan pihak-pihak terkait lainnya dapat menoptimalkan perkembangan anak dan dapat segera melakukan penanganan jika ditemukan adanya hambatan atau gangguan perkembangan praakademik pada Balita. Sehingga pada perkembangan tahap selanjutnya anak sudah lebih siap dan mampu. Namun upaya itu tergantung salah satunya kepada kemampuan kader Posyandu dalam menggunakan instrument. Istrumen yang digunakan untuk identifikasi ini adalah instrument perkembangan praakademik dari Gessel. Perlu adanya penelitian mengenai pemahaman, kemampuan, dan pendpat kader tersebut yang ditinjau dari latar belakang pendidikan dan masa kerja sebagai kader Posyandu. Untuk mengungkap itu maka metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Subyeknya adalah kader Posyandu di Kelurahan Neglasari Kec. Cibeunying Kaler Kota Bandung sebanyak 30 orang. Kader-kader itu digali pemahamannya tentang perkembangan praakademik, kemampuan menggunakan instrument Gessel, dan pendapatnya tentang instrument Gessel itu sendiri. Hasilnya dianalisis dari sudut pandang latar belakang pendidikan dan masa kerjanya. Hasil temuan dari penelitian ini adalah : Pertama Dari 30 orang kader ternyata semuanya (30 orang) belum memahami tentang perkembangan praakademik pada Balita, ditinjau dari latar belakang pendidikan maupun masa kerjanya. Tapi mereka lebih paham tentang perkembangan balita secara umum. Kedua Kemampuan kader Posyandu dalam menggunakan instrument Gessel lebih dipengaruhi oleh masa kerja sebagai kader bukan oleh latar belakang pendidikannya. Ketiga Semua subyek memberikan pendapat yang sama yaitu instrument ini baik untuk digunakan di Posyandu dan perlu ada pelatihannyanya. Saran dari kader adalah instrumen perlu disajikan dalam bentuk yang menarik (adanya gambar), dilengkapi dengan alat pendukung yang menarik, dan perlu adanya meja khusus untuk identifikasi perkembangan praakademik. Jadi dapat disimpulkan bahwa (1) pemahaman kader tentang perkembangan praakademik pada balita tidak dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan masa kerjanya. (2) kemamuan kader dalam menggunakan instrument Gessel banyak ditentukan oleh masa kerja sebagai kader, semakin lama masa kerjanya maka semakin terampil menggunakan instrument. (3) berdasarkan pendapat kader maka instrument ini dapat digunakan dalam kegiatan Posyandu dan perlu ada meja khusus untuk identifikasi perkembangan prakademik pada Balita. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/10403/1/t_pkkh_0908277_table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/10403/2/t_pkkh_0908277_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/10403/3/t_pkkh_0908277_chapter2.pdf http://repository.upi.edu/10403/4/t_pkkh_0908277_chapter3.pdf http://repository.upi.edu/10403/5/t_pkkh_0908277_chapter4.pdf http://repository.upi.edu/10403/6/t_pkkh_0908277_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/10403/7/t_pkkh_0908277_bibliography.pdf |