PERKEMBANGAN PENCAK SILAT GADJAH PUTIH MEGA PAKSI PUSAKA DI GARUT DAN BANDUNG (1959-2022)

Keberadaan dan perkembangan Pencak Silat Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka sebagai suatu praktik budaya layak untuk dijadikan objek penelitian. Hal tersebut menjadi latar belakang ketertarikan penulis untuk mengetahui sejarah awal berdirinya Perguruan Pencak Silat Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka, upaya-...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Gilang Risma Aprilianti, - (Author)
Format: Book
Published: 2023-08-24.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_104083
042 |a dc 
100 1 0 |a Gilang Risma Aprilianti, -  |e author 
245 0 0 |a PERKEMBANGAN PENCAK SILAT GADJAH PUTIH MEGA PAKSI PUSAKA DI GARUT DAN BANDUNG (1959-2022) 
260 |c 2023-08-24. 
500 |a http://repository.upi.edu/104083/1/S_SEJ_1906149_Title.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/104083/2/S_SEJ_1906149_Chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/104083/3/S_SEJ_1906149_Chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/104083/4/S_SEJ_1906149_Chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/104083/5/S_SEJ_1906149_Chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/104083/6/S_SEJ_1906149_Chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/104083/7/S_SEJ_1906149_Appendix.pdf 
520 |a Keberadaan dan perkembangan Pencak Silat Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka sebagai suatu praktik budaya layak untuk dijadikan objek penelitian. Hal tersebut menjadi latar belakang ketertarikan penulis untuk mengetahui sejarah awal berdirinya Perguruan Pencak Silat Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka, upaya-upaya pengembangan yang dilakukan, serta peran pemerintah dan organisasi dalam mendukung pelestarian dan perkembangan Pencak Silat Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa berdirinya Perguruan Pencak Silat Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka tidak terlepas dari peran Mahaguru K.H Adjie Djaenudin sebagai seorang tokoh keagamaan yang merumuskan empat bab ajaran yaitu jurus, langkah, ondean dan kawinan. Sebagai ajaran yang perlu dilestarikan dan diwariskan kepada generasi penerus, maka didirikan secara resmi Perguruan Pencak Silat Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka pada tanggal 20 Mei 1959. Dalam mengembangkan perguruannya, terdapat upaya yang dilakukan berupa kegiatan pendidikan, pengajaran dan pelatihan. Di samping itu, pemerintah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat juga turut berperan dengan memfasilitasi berbagai kegiatan yang mengusung kebudayaan Jawa Barat, khususnya pencak silat baik itu berupa fasilitas secara fisik, regulasi maupun program-program kegiatan yang dilaksanakan. Begitupun dengan keberadaan organisasi HPSI Gadjah Putih sebagai alat pelestarian dan pengembangan Pencak Silat Gadjah Putih. Simpulan dari penelitian ini yaitu perkembangan Pencak Silat Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka di Garut maupun Bandung tidak dapat dilepaskan dari kontribusi berbagai pihak, baik itu para praktisi pencak silat, organisasi, maupun pemerintah. Hubungan timbal balik ketiganya perlu dilakukan untuk mendorong terjadinya perkembangan Pencak Silat Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka sehingga mampu menyentuh dan disentuh oleh masyarakat. cultural practice deserves to be the object of research. This is the background for the author's interest in knowing the early history of the founding of the Pencak Silat Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka College, the development efforts made, as well as the role of the government and organizations in supporting the preservation and development of the Pencak Silat Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka. The method used in this study is the historical method which includes heuristics, source criticism, interpretation and historiography. Research findings show that the establishment of the Pencak Silat Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka College cannot be separated from the role of mahaguru K.H Adjie Djaenudin as a religious figure who formulated four teaching chapters, namely jurus, langkah, ondean and kawinan. As a teaching that needs to be preserved and passed on to future generations, the Pencak Silat Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka College was officially established on May 20 1959. In developing the college, efforts were made in the form of educational, teaching and training activities. Apart from that, the West Java Provincial Tourism and Culture Department also plays a role by facilitating various activities that carry West Javanese culture, especially pencak silat, whether in the form of physical facilities, regulations or activity programs implemented. Likewise with the existence of the HPSI Gadjah Putih organization as a tool for the preservation and development of the Pencak Silat Gadjah Putih. The conclusion from this research is that the development of Pencak Silat Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka in Garut and Bandung cannot be separated from the contributions of various parties, both pencak silat practitioners, organizations and the government. The reciprocal relationship between the three needs to be carried out to encourage the development of Pencak Silat Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka so that it can touch and be touched by the community. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/104083/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/104083  |z Link Metadata