DESIGN THINKING SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN PADA JENJANG SD-SMA DALAM KONTEKS PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW)

Design Thinking merupakan istilah yang pada awalnya populer di bidang desain dan bisnis, hingga akhirnya digunakan dalam bidang pendidikan sebagai model pembelajaran. Namun, Design Thinking sendiri masih cukup asing digunakan dalam bidang pendidikan di Indonesia. Studi ini mengkaji bentuk implementa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Trisha Nur Apriliyani, - (Author)
Format: Book
Published: 2023-08-22.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Design Thinking merupakan istilah yang pada awalnya populer di bidang desain dan bisnis, hingga akhirnya digunakan dalam bidang pendidikan sebagai model pembelajaran. Namun, Design Thinking sendiri masih cukup asing digunakan dalam bidang pendidikan di Indonesia. Studi ini mengkaji bentuk implementasi model pembelajaran Design Thinking pada jenjang SD-SMA, kelebihan dan kekurangannya, serta potensi penggunaan model pembelajaran Design Thinking dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Metode yang digunakan dalam studi ini adalah Systematic Literature Review. Hasil dari studi ini menemukan bahwasanya terdapat berbagai variasi model pembelajaran Design Thinking seperti model pembelajaran Design Thinking d.school (2018), IDEO (2011), Sung & Kelley (2019), Ladachart, dkk. (2019) dan Kangas, dkk. (2013). Walaupun terdapat variasi, semua model memiliki kesamaan pola pada tahapannya. Kelebihan yang ditemukan dari model pembelajaran Design Thinking yaitu dapat mendorong keterampilan abad ke-21 pada aspek kreativitas dan kolaboratif. Sedangkan kekurangan yang ditemui yaitu perlunya usaha lebih untuk merubah mindset siswa, perlunya usaha lebih untuk menyatukan siswa yang belum akrab, rasio guru dan siswa dirasa belum ideal, tidak bisa digunakan pada semua mata pelajaran, dan perlu adanya fasilitas penunjang. Kemudian berdasarkan hasil studi, model pembelajaran Design Thinking dapat digunakan sebagai alur aktivitas pada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan untuk membantu mencapai dimensi gotong royong dan kreatif. Penulis menyarankan untuk menggunakan model pembelajaran Design Thinking d.school dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila karena bisa digunakan dalam projek interdisipliner dan alurnya memiliki kemiripan dengan salah satu alur kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan oleh Kementrian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi. Design Thinking has been a popular term related to design and business, until then it is being used in education as instructional model. Meanwhile in Indonesia, especially in the educational field, the term seems to be rare to use. This study explored the implementation of Design Thinking as instructional model, the strength and the weakness of it, also the potential to be used in Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Hence, the writer studied about Design Thinking as instructional model with Systematic Literature Review method. This study found there are variety of Design Thinking instructional models such as d.school (2018), IDEO (2011), Sung & Kelley (2019), Ladachart, dkk. (2019), Kangas, dkk. (2013). These models have common themes on every stages. The strength from Design Thinking instructional model is it may enhances 21st century skills in collaborative and creativity skills. Meanwhile the weakness of it is it needs more effort to change the student's mindset, more effort to unite the student, the ratio of the students and the teacher, not applicable in every subject, and needs of facilitation. This study also found that Design Thinking instructional model can be use as activity phase in Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila and to achieve dimension of collaboration (gotong royong) and creativity (kreativitas). The writer proposes to use d.school's Design Thinking Instructional Mode as Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila's phase because it can be used in interdisciplinary project and it has similiarity with one of activity phase that's developed by The Ministry of Education, Culture, Research, and Technology for Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Item Description:http://repository.upi.edu/104491/1/S_KTP_1603566_Title.pdf
http://repository.upi.edu/104491/2/S_KTP_1603566_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/104491/3/S_KTP_1603566_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/104491/4/S_KTP_1603566_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/104491/5/S_KTP_1603566_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/104491/6/S_KTP_1603566_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/104491/7/S_KTP_1603566_Appendix.pdf