PERANAN WANITA DALAM GRUP KESENIAN SISINGAANJAYA HARJA KAMPUNG AMPERA DESA JAYA GIRIKECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARATTAHUN 2004-2010(Suatu Kajian Sosial-Budaya)

• Main Author: Adhistia Dewi Arisinngsih, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2011-05-27.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata

Summary

Skripsi ini berjudul PERANAN WANITA DALAM GRUP KESENIAN SISINGAAN JAYA HARJA KAMPUNG AMPERA DESA JAYA GIRI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN 2004-2010 : Suatu Tinjauan Sosial-Budaya. Penelitian ini bertolak dari keresahan penulis terhadap kedudukan wanita yang seolah-olah di "nomordukan" dan terpinggirkan dalam kesenian dewasa ini. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini mengenai Grup Kesenian Sisingaan Jaya Harja yang menonjolkan wanita sebagai para pengusungnya, mulai dari latar belakang berdirinya grup kesenian sisinggan ini hingga struktur pertunjukan dan juga bagaimana kedudukan wanita pengusung sisingaan dalam keluarga dan masyarakat, juga bagaimana upaya pelestarian yang dilakukan untuk mempertahankan keberadaan seni sisingaan ini baik dari seniman maupun pemerintah. Kajian ini lebih difokuskan pada tahun 2004-2010 karena pada periode tersebut Grup Kesenian Sisingaan Jaya Harja mulai menggunakan wanita sebagai para penggusungnya menggantikan pria. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode historis yang meliputi empat langkah yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Penulis juga menggunakan pendekatan kualitatif. Selain itu penulis juga sangat bergantung pada penggunaan sejarah lisan melalui teknik wawancara. Hal ini dilakukan karena terbatasnya sumber tertulis dalam mengkaji peranan wanita dalam sebuah grup kesenian sisingaan. Grup Kesenian Sisingaan Jaya Harja merupakan grup kesenian sisingaan yang memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan grup kesenian sisingaan lainnya yang berada di Lembang. Grup kesenian sisingaan ini memiliki wanita sebagai pengusung sisingaannya. Kendati bekerja sebagai pengusung sisingaan, namun mereka tidak melupakan tugas dan kewajiban mereka sebagai seorang istri dan seorang ibu. Mereka bekerja atas izin dari para suaminya dan pekerjaan sebagai pengusung sisingaan bukanlah sebagai pekerjaan utama tetapi hanya sebagai pekerjaan diwaktu luang dan sebagai tambahan penghasilan keluarga, selain itu juga sebagai wujud salah satu kontribusi mereka dalam mempertahankan seni tradisional khususnya seni sisingaan. Dalam pekembangannya, seni sisingaan mengalami kemunduran, hal tersebut tidak terlepas dari berkurangnya permintaan untuk melakukan pertunjukan. Sebagian masyarakat sudah tidak tertarik dengan seni tradisional dan beralih pada seni modern. Sementara itu, kurangnya dukungan dari pemerintah setempat dalam melestarikan seni sisingaan adalah faktor penghambat lain yang menyebabkan kemunduran seni sisingaan. Upaya yang dilakukan oleh seniman dalam melestraikan seni sisingaan yaitu dengan mengajarkan seni sisingaan kepada keluarga dan generasi muda di lingkungannya dan juga memberikan tarian-tarian baru ke dalam pertunjukan sedangkan pemerintah sampai saat ini hanya sebatas memberikan bantuan dana yang dilakukan setiap tahunnya, itupun tidak menyeluruh. Hanya beberapa grup kesenian sisingaan saja yang diberikan bantuan dana.

Item Description

http://repository.upi.edu/104494/1/s_sej_0605842_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/104494/2/s_sej_0605842_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/104494/3/s_sej_0605842_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/104494/4/s_sej_0605842_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/104494/5/s_sej_0605842_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/104494/6/s_sej_0605842_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/104494/7/s_sej_0605842_bibliography.pdf