PENATAAN RUANG TERBUKA PUBLIK PADA KORIDOR PUSAT KOTA CISAAT DENGAN PENDEKATAN KONSEP KOTA BERKELANJUTAN

Koridor pusat kota cisaat memiliki berbagai permasalahan perkotaan yang umum terjadi di indonesia karena kurangnya perencanaan dan pengawasan dalam penataan kota. Hal ini menyebabkan terjadinya kemacetan, keterbatasan infrastruktur, kurangnya RTH yang menjadikan kualitas lingkungan perkotaan menjadi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: haris darsono, - (Author)
Format: Book
Published: 2023-08-30.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_104791
042 |a dc 
100 1 0 |a haris darsono, -  |e author 
245 0 0 |a PENATAAN RUANG TERBUKA PUBLIK PADA KORIDOR PUSAT KOTA CISAAT DENGAN PENDEKATAN KONSEP KOTA BERKELANJUTAN 
260 |c 2023-08-30. 
500 |a http://repository.upi.edu/104791/1/T_TA_2113099_Tittle.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/104791/3/T_TA_2113099_Chapter%201.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/104791/4/T_TA_2113099_Chapter%202.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/104791/2/T_TA_2113099_Chapter%203.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/104791/7/T_TA_2113099_Chapter%204.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/104791/6/T_TA_2113099_Chapter%205.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/104791/5/T_TA_2113099_Chapter%206.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/104791/8/T_TA_2113099_Appendix.pdf 
520 |a Koridor pusat kota cisaat memiliki berbagai permasalahan perkotaan yang umum terjadi di indonesia karena kurangnya perencanaan dan pengawasan dalam penataan kota. Hal ini menyebabkan terjadinya kemacetan, keterbatasan infrastruktur, kurangnya RTH yang menjadikan kualitas lingkungan perkotaan menjadi menurun. Kondisi seperti ini tidak bisa dibiarkan, karena akan mengakibatkan permasalahan yang lebih komplek lagi. Penataan ruang terbuka public pada koridor pusat kota cisaat bertujuan untuk mengurai permasalahan mobilitas dengan dan optimalisasi ruang terbuka public dengan pendekatan kota berkelanjutan dimana konsep ini mengedepankan integrasi aspek social, ekonomi dan lingkungan, dimana hal ini diharapkan dapat mendorong pengurangan kendaraan pribadi, mendorong pemulihan ekosistem dan pengefektifan penggunaan lahan serta mendorong keanekaragaman fungsi dan pengguna. Sehingga bisa memberikan manfaat dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya penataan kota yang berkelanjutan. Metode yang dipergunakan menggunakan metoda deskriptif kualitatif, dimana data kondisi fisik eksisting kota berdasarkan hasil observasi digambarkan secara objektif, yang kemudian diolah dan dianalisa dengan metoda analisa SWOT. Hasil Analisa ini kemudian dikomparasikan dengan hasil riset mengenai preferensi dan kebutuhan masyarakat berdasarkan hasil kajian literatur dan wawancara dilapangan, dan menjadi bahan dalam penyusunan strategi. Metoda perancangan sendiri menggunakan metoda rasionalis dan inovatif dimana hasil dari strategi kemudian dikomparasikan dengan prinsip-prinsip kota berlenajutan sehingga menjadi sebuah rumusan kriteria yang menjadi dasar dalam penyusunan konsep perancangan. Sebelum melakukan implementasi konsep pada desain dilakukan pengujian konsep perancangan dengan melibatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengujian. Metode yang digunakan adalah dengan mengumpulkan tanggapan dari responden terhadap hasil konsep rancangan tersebut. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa rencana penataan kota berkelanjutan di koridor pusat kota Cisaat dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, serta memenuhi harapan serta kebutuhan mereka. Beberapa hasil penelitan ini antara lain: pelebaran koridor pusat kota cisaat difokuskan pada pelebaran trotoar dan penambahan infrastruktur jalan sepeda, serta melakukan pemulihan ekosistem dengan membuat jalur hijau disepanjang jalan. Pemenuhan fasilitas pendukung jalan terkait dengan parkir dan halte yang terintegrasi dengan pangkalan ojeg & parkir sepeda, serta mengakomodir PKL pada area tertentu pada trotoar. Pada area persimpangan menggunakan geometri bundaran dan menjadikan area pusat bundaran sebagai landmarks dengan mengangkat potensi dan budaya pada Kawasan setempat. Penataan jaringan utilitas dilakukan secara terpadu dengan menggunakan ruang bawah tanah pada jalur trotoar sehingga penggunaan lahan lebih efektif serta menghilangkan hambatan fisik dan visual akibat adanya tiang listrik dan kabel-kabel yang memenuhi ruang udara kota. Keanekaragaman fungsi dan aktifitas serta pengguna lebih ditingkatkan pada area taman kota dengan melengkapi berbagai fasilitas bermain anak, olah raga dan lain-lain. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/104791/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/104791  |z Link Metadata