STUDI KASUS: PENERAPAN TEKNIK PERNAPASAN BUTEYKO DALAM MENCEGAH KEKAMBUHAN ASMA

• Main Author: Nova Susilawati, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2023-09-10.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/104925/1/TA_KEP_2009608_Title.pdf; http://repository.upi.edu/104925/2/TA_KEP_2009608_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/104925/3/TA_KEP_2009608_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/104925/4/TA_KEP_2009608_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/104925/5/TA_KEP_2009608_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/104925/6/TA_KEP_2009608_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/104925/7/TA_KEP_2009608_Appendix.pdf
• Keywords: R Medicine (General); RT Nursing

Pendahuluan: Asma merupakan sebuah penyakit peradangan pada sistem pernapasan dan merupakan salah satu dari sepuluh penyakit penyebab kematian terbesar di Indonesia. Angka kekambuhan di Jawa Barat tercatat 57,4%. Salah satu terapi non farmakologi yang dapat diterapkan untuk mengontrol kekambuhan asma adalah Teknik pernapasan Buteyko. Teknik pernapasan Buteyko merupakan teknik terapi dengan melatih cara pernapasan yang menggabungkan pernapasan hidung, diafragma dan mengontrol jeda napas. Kelebihan dari Buteyko ini dapat dilakukan secara bersamaan dengan konsumsi obat konvensional. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan teknik pernapasan Buteyko dalam mencegah kekambuhan pada pasien asma. Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan kepada dua orang subjek penelitian yang terdiagnosa asma persisten ringan. Intervensi dilakukan selama 14 hari dengan frekuensi 2x1 dengan durasi 20 menit. Penilaian kontrol asma dinilai menggunakan format Asthma Control Test (ACT) Hasil: Dari penelitian ini didapatkan hasil peningkatan kontrol asma dari asma tidak terkontrol menjadi asma terkontrol. Diskusi: Pada saat melakukan teknik pernapasan Buteyko dihasilkan efek vasodilatasi pada pembuluh darah dan otot yang dapat mengurangi kemungkinan terjadinya bronkospasme dan menyebabkan relaksasi otot polos pada dinding bronkus sehingga mampu mencegah dan mengontrol tanda dan gejala asma muncul. Kesimpulan: Teknik pernapasan Buteyko berpotensi dapat memperbaiki laju frekuensi pernapasan sehingga dapat diterapkan dalam mencegah kekambuhan asma. Introduction: Asthma is an inflammatory disease of the respiratory system and is one of the ten biggest causes of death in Indonesia. The recurrence rate in West Java was recorded at 57.4%. One non-pharmacological therapy that can be applied to control asthma recurrence is the Buteyko breathing technique. The Buteyko breathing technique is a therapeutic technique that involves practicing breathing that combines nasal, diaphragmatic breathing and controlled breathing pauses. The advantage of Buteyko is that it can be done simultaneously with conventional drug consumption. This study aims to evaluate the application of the Buteyko breathing technique in preventing recurrence in asthma patients. Method: This research used a case study method with a nursing process approach to two research subjects who were diagnosed with mild persistent asthma. The intervention was carried out for 14 days with a frequency of 2x1 with a duration of 20 minutes. Asthma control assessment was assessed using the Asthma Control Test (ACT) format. Results: From this study, the results showed an increase in asthma control from uncontrolled asthma to controlled asthma. Discussion: When performing the Buteyko breathing technique, a vasodilation effect is produced on the blood vessels and muscles which can reduce the possibility of bronchospasm and cause relaxation of the smooth muscles in the bronchial walls so as to prevent and control the signs and symptoms of asthma. Conclusion: The Buteyko breathing technique has the potential to improve respiratory frequency so that it can be applied to prevent asthma recurrence.