PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MULTIDIMENSIONAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

• Main Author: Iman Nurzaman, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2008-08-22.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/104941/5/s_d025_010251_table_of_contents.pdf; http://repository.upi.edu/104941/6/s_d025_010251_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/104941/4/s_d025_010251_chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/104941/3/s_d025_010251_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/104941/1/s_d025_010251_chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/104941/7/s_d025_010251_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/104941/2/s_d025_010251_bibliography.pdf
• Keywords: L Education (General); QC Physics

Penelitian pendahuluan di suatu SMP membuktikan pendekatan multidimensional-yaitu pendekatan kontekstual yang mengacu pada kecakapan hidup, daily life dan hands on activities, mampu meningkatkan penguasaan konsep fisika siswa, namun kecakapan sosial siswanya kurang tampak. Melalui penelitian ini, diterapkan model pembelajaran berbasis pendekatan multidimensional dengan beberapa perubahan dan tambahan supaya tidak hanya penguasaan konsep fisika saja yang meningkat, namun kecakapan sosial siswa pun mampu ditingkatkan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen dengan desain one group time series design yang dilengkapi dengan beberapa data penunjang. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII di sebuah Madrasah Tsanawiyah. Adapun pengumpulan data menggunakan tes, angket, dan lembar observasi. Pengambilan data dilakukan melalui tiga seri pembelajaran. Kegiatan pembelajaran ini terkategori kurang efektif bila ditinjau dari perubahan penguasaan konsep. Meskipun demikian, dari hasil penelitian diperoleh bahwa dari setiap serinya, penguasaan konsep fisika meningkat. Hal ini dilihat dari meningkatnya skor postes terhadap skor pretes. Kecakapan sosial yang dilatihkan kepada siswa meliputi kecakapan bekerjasama dan kecakapan berkomunikasi. Tingkat kemunculan kecakapan bekerjasama pada seri pertama 60,19%, seri kedua 61,11%, dan seri ketiga 59,88%. Sedangkan tingkat kemunculan kecakapan berkomunikasi seri pertama 38,89%, seri kedua 40,66%, dan seri ketiga 60,10%. Apabila dirata-ratakan, maka diperoleh tingkat kemunculan kecakapan sosial siswa pada seri pertama mencapai 45,78%. Pada seri kedua 47,63%, dan pada seri ketiga 57,77%. Artinya, dari seri ke seri terjadi peningkatan tingkat kemunculan kecakapan sosial siswa. Dan respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran tergolong tinggi, mencapai taraf 70,03%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setelah diterapkan model pembelajaran ini penguasaan konsep siswa dan kecakapan sosial siswa meningkat tiap serinya. Meskipun efektivitas tergolong rendah, namun model pembelajaran ini mendapat respon yang tinggi dari siswa. Oleh karena itu, model pembelajaran ini diharapkan dapat dikembangkan sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.