PENGARUH PUBLIC RELATIONS YANG DILAKUKAN OLEH STAKEHOLDERS EKSTERNAL TERHADAP PEMBENTUKAN CITRA PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SEBAGAI DAERAH PELESTARIAN BUDAYA : Survei terhadap Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Jakarta Selatan

• Main Author: Fanny Dau K Oramahi, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2010-12-01.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/105234/3/s_mpp_054187_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/105234/2/s_mpp_054187_chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/105234/1/s_mpp_054187_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/105234/7/s_mpp_054187_chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/105234/6/s_mpp_054187_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/105234/5/s_mpp_054187_bibliography.pdf
• Keywords: L Education (General)

Fanny Dau K Oramahi, 054187, Pengaruh Public Relations Yang Dilakukan Oleh Stakeholders Eksternal Terhadap Pembentukan Citra Perkampungan Budaya Betawi Sebagai Daerah Pelestarian Budaya (Survei Pada Wisatawan Nusantara Yang Berkunjung Ke Daya Tarik Wisata Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan) di bawah bimbingan Dr. M. Liga Suryadana, M.Si dan HP. Diyah Setyorini,. MM. Perkampungan Budaya Betawi merupakan merupakan objek wisata yang memiliki daya tarik wisata budaya, edukasi dan memiliki banyak manfaat apabila dikunjungi. Perkampungan Budaya Betawi berada di lokasi yang sangat strategis yaitu dekat dengan pusat kota dan juga bandara internasional Soekarno-Hatta. Sejak tersebarnya berita mengenai pengklaiman beberapa budaya asli Indonesia oleh Negara Malaysia, membuat Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah maupun Lembaga Swadaya Masayarakat (LSM) menjadi geram. Hal ini dikarenakan oleh lemahnya ketahanan budaya nusantara kita memang menjadi salah satu faktor pendukung sehingga pihak luar dengan sangat mudah mengklaim sebagai milik mereka. Hal ini terbukti oleh dengan hampir hilangnya kebudayaan asli Jakarta atau lebih tepatnya adalah Kebudayaan Betawi. Untuk mencegah hilangnya identitas masyarakat asli (dalam hal ini adalah masyarakat betawi) dan belum terbentuknya citra Perkampungan Budaya Betawi sebagai area pelestarian budaya, maka masyarakat Betawi berhimpun menjadi satu membentuk organisasi masyarakat yang kemudian di kenal dengan nama Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) yang juga sebagai stakeholders eksternal yang berkewajiban untuk terus menggalakkan pelestarian dan pengembangan budaya Betawi, salah satunya adalah dengan menyusun promosi melalui program public relations yang akan digunakan untuk mempromosikan budaya Betawi baik di tingkat nasional maupun internasional. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif verifikatif, dan metode yang digunakan adalah survey pada wisatawan nusantara yang berkunjung ke Perkampungan Budaya Betawi di Kotamadya Jakarta Selatan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah public relations (X). Sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah pembentukan citra (Y). Teknik analsis data dan uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur (Path Analysis). Hasil penelitian menunjukan bahwa public relations memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan citra. Pengaruh terbesar public relations terhadap pembentukan citra diperoleh melalui publikasi dan pengaruh terkecil diperoleh melalui event. Adapun saran-saran untuk LKB dalam pembentukan citra adalah menambah event atau kegiatan yang bisa dilakukan di Perkampungan Budaya Betawi, adanya pengembangan acara event yang dimasukan ke dalam calendar of event yang bersifat rutin dan terjadwal supaya wisatawan tertarik untuk datang ke Perkampungan Budaya Betawi serta mempertahankan dan menjaga media identity yang ada supaya citra Perkampungan Budaya Betawi sebagai daerah pelestarian budaya diakui oleh masyarakat luas.