PERKEMBANGAN KESENIAN PENCAK SILAT BANDRONG DI KOTA CILEGON BANTEN TAHUN 1980-2002

Skripsi ini berjudul "Perkembangan Kesenian Pencak Silat Bandrong di Kota Cilegon Banten Tahun 1980-2002". Adapun masalah yang diangkat dalam skripsi ini adalah: Bagaimana kesenian Pencak Silat Bandrong di Kota Cilegon dapat bertahan di tengah arus globalisasi dan modernisasi. Dalam peneli...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Sri Ayu Fitria, - (Author)
Format: Book
Published: 2011-08-19.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Skripsi ini berjudul "Perkembangan Kesenian Pencak Silat Bandrong di Kota Cilegon Banten Tahun 1980-2002". Adapun masalah yang diangkat dalam skripsi ini adalah: Bagaimana kesenian Pencak Silat Bandrong di Kota Cilegon dapat bertahan di tengah arus globalisasi dan modernisasi. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode historis, yaitu meliputi pengumpulan sumber baik lisan maupun tulisan, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Untuk lebih memahami permasalahan yang dikaji, penelitian ini menggunakan beberapa konsep yang relevan melalui pendekatan ilmu sosial yang lain seperti sosiologi dan antropologi. Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan teknik penelitian seperti studi kepustakaan dan wawancara. Hal ini dilakukan karena terdapat sumber tertulis yang digunakan untuk mengkaji penelitian, sedangkan teknik wawancara yang penulis lakukan untuk membandingkan apakah terdapat kesesuain antara data yang terdapat di lapangan dengan sumber tertulis serta karena terbatasnya sumber tertulis untuk mengkaji permasalahan di atas. Kesenian Pencak Silat Bandrong termasuk salah satu kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang di Kota Cilegon. Pencak Silat Bandrong merupakan seni tradisional warisan leluhur Banten yang pada masa Kesultanan Hasanuddin mempunyai peranan penting bagi masyarakat Banten dalam mempertahankan wilayahnya. Pencak Silat Bandrong digunakan sebagai alat pertahanan diri dalam melakukan perlawanan terhadap musuh yang berasal dari luar maupun dari daerah Banten sendiri. Cerita kepahlawanan dan kesatriaan Pencak Silat Bandrong terangkat dengan peristiwa Geger Cilegon 1888 sehingga Pesilat Bandrong identik dengan pejuang dan kebanggaan tersebut masih tertanam pada Pesilat Bandrong hingga sekarang. Dalam perkembangannya, kesenian Pencak Silat Bandrong mengalami pasang surut di tengah-tengah arus globalisasi dan maraknya seni-seni modern. Namun dengan adanya berbagai upaya pelestarian yang dilakukan oleh para seniman kesenian Pencak Silat Bandrong terhadap generasi muda diharapkan akan menciptakan regenerasi yang baik. Pelestarian suatu kesenian tradisional tentunya berada di tangan masyarakat pendukungnya dan menjadi tanggung jawab semua pihak. Pelestarian kesenian Pencak Silat Bandrong merupakan tanggung jawab semua masyarakat dan pihak pemerintah setempat. Untuk itu diperlukan kesadaran yang lebih pada masyarakat khususnya untuk lebih memperhatikan kesenian Pencak Silat Bandrong agar tetap bertahan.
Item Description:http://repository.upi.edu/105290/1/s_0700495_sej_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/105290/3/s_0700495_sej_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/105290/5/s_0700495_sej_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/105290/7/s_0700495_sej_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/105290/6/s_0700495_sej_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/105290/4/s_0700495_sej_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/105290/2/s_0700495_sej_bibliography.pdf