GERAKAN SOSIAL PETANI JEPANG: PEMBERONTAKAN SHIMABARA 1637-1638
Skripsi ini berjudul Gerakan Sosisl Petani Jepang 1637-1638 (Pemberontakan Shimabara). Masalah utama yang dibahas dalam skripsi ini adalah mengenai bagaimana proses terjadinya pemberontakan Shimabara di Jepang. Masalah utama tersebut kemudian dibagi menjadi empat pertanyaan penelitian, yaitu 1) Baga...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2010-08-01.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Skripsi ini berjudul Gerakan Sosisl Petani Jepang 1637-1638 (Pemberontakan Shimabara). Masalah utama yang dibahas dalam skripsi ini adalah mengenai bagaimana proses terjadinya pemberontakan Shimabara di Jepang. Masalah utama tersebut kemudian dibagi menjadi empat pertanyaan penelitian, yaitu 1) Bagaimana kondisi masyarakat Jepang pada masa Tokugawa. 2) Bagaimana kontak awal bangsa Barat dengan Jepang yang mencakup kepada hubungan perdagangan dan penyebaran agama Kristen. 3) Bagaimana proses pemberontakan Shimabara yang meliputi latar belakang pemberontakan, jalannya pemberontakan, pemimpin yang menggerakan pemberontakan dan akhir dari pemberontakan Shimabara. 4) Bagaimana dampak pemberontakan Shimabara.Dalam mengkaji masalah yang dibahas, penulis menggunakan metode sejarah atau historis. Penggunaan metode ini sangat tepat digunakan karena permasalahan yang dikaji adalah kejadian masa lampau. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam metode ini adalah heuristik, kritik atau verifikasi, penafsiran atau interpretasi dan penulisan sejarah (historiografi). Penulisan skripsi ini menggunakan teknik studi literatur sebagai salah satu teknik yang dipergunakan untuk memperoleh data yang bersifat teoritis dengan cara mempelajari berbagai literatur yang relevan dengan masalah yang dikaji sehingga diperoleh data yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi.Temuan penelitian ini menunjukan bahwa latar belakang munculnya pemberontakan Shimabara tidak dapat dilihat dari satu dimensi saja akan tetapi munculnya pemberontakan bersifat multi dimensi. Dari segi ekonomi, munculnya pemberontakan karena adanya beban pajak yang diberlakukan kepada masyarakat bawah terutama petani. Dari segi sosial dapat dilihat dari adanya bentuk eksploitasi masyarakat lapisan bawah oleh pihak penguasa. Dari segi budaya, pemberontakan Shimabara muncul karena adanya pelarangan serta penindasan agama Kristen oleh pihak penguasa. Dari segi politik, munculnya pemberontakan Shimabara dapat dilihat dari tekanan terhadap masyarakat lapisan bawah yang beragama Kristen oleh pemerintah pusat (Shogun Tokugawa) karena kesetiaan masyarakat yang beragama Kristen tidak ditujukan bagi shogun akan tetapi bagi penguasa asing yakni Paus.Pemberontakan Shimabara dapat bertahan lama karena adanya sosok pemimpin kharismatik yang bernama Amakuisa Shiro. Pemimpin ini bersifat messiah karena dianggap sebagai "Anak Tuhan" yang akan menyelamatkan masyarakat lapisan bawah terutama para pengikut agama Kristen Jepang dari segala penderitaan, tekanan, siksaan dari pihak penguasa. Sifat messiah ini juga dapat dilihat dari adanya keajaiban-keajaiban yang dilakukan oleh Amakusa Shiro antara lain menyembuhkan orang sakit dengan cara disentuh tangannya, berjalan di atas permukaan air, membuat orang lumpuh dan kehilangan kesadarannya serta mampu memanggil burung merpati yang sedang terbang untuk turun dan bertengger di tangannya. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/105532/6/s_sej_023121_title.pdf http://repository.upi.edu/105532/1/s_sej_023121_bab_i.pdf http://repository.upi.edu/105532/3/s_sej_023121_bab_ii.pdf http://repository.upi.edu/105532/4/s_sej_023121_bab_iii.pdf http://repository.upi.edu/105532/2/s_sej_023121_bab_iv.pdf http://repository.upi.edu/105532/5/s_sej_023121_bab_v.pdf http://repository.upi.edu/105532/5/s_sej_023121_bibliography.pdf |