PENGARUH EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (CURCUMA DOMESTICA VAL.) TERHADAP PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN JAMUR COLLETOTRICHUM GLOEOSPORIOIDES PENZ. PADA BENIH CABAI MERAH
Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) dalam menghambat pertumbuhan jamur Colletotrichum gloeosporioides Penz. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) dalam menghambat pertumbuha...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2011-02-25.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) dalam menghambat pertumbuhan jamur Colletotrichum gloeosporioides Penz. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) dalam menghambat pertumbuhan jamur Colletotrichum gloeosporioides Penz. Penggunaan ekstrak tanaman dalam pengendalian penyakit antraknos menjadi salah satu alternatif pilihan pengganti fungisida sintetik. Ekstrak rimpang kunyit yang digunakan diperoleh dengan cara maserasi menggunakan etanol 96%. Kemudian dilakukan uji fitotoksisitas ekstrak terhadap tanaman cabai merah menggunakan konsentrasi ekstrak 0,1%, 0,3%, 0,6%, 0,9%, 1,2%, dan 1,5%. Tahap selanjutnya dilakukan uji hayati untuk mengetahui aktivitas antifungi ekstrak. Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan delapan perlakuan dan tiga kali pengulangan. Perlakuan terdiri dari berbagai konsentrasi ekstrak (0,3%, 0,6%, 0,9%, 1,2%, dan 1,5%). DMSO 1% dan akuades steril digunakan sebagai kontrol negatif sedangkan Dithane M-45 0,2% sebagai kontrol positif. Biji cabai merah direndam selama 30 menit dalam berbagai konsentrasi ekstrak, DMSO 1%, akuades steril, dan Dithane M-45 0,2%. Inokulasi jamur patogen dilakukan dengan cara mencampurkan suspensi spora kerapatan 106 spora/ml dengan tanah. Persentase perkecambahan dan kejadian penyakit, diamati selama tiga minggu. Hasil uji fitotoksisitas menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak rimpang kunyit sampai konsentrasi 1,5% tidak mengakibatkan efek fitotoksik pada tanaman. Dari hasil uji hayati didapatkan bahwa ekstrak dengan konsentrasi 1,5% sudah dapat mengurangi serangan penyakit antraknos dengan persentase benih yang tumbuh sebesar 100%, kejadian penyakit 40%, dan kematian tanaman 6,67%. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/105553/5/s_bio_060867_table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/105553/4/s_bio_060867_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/105553/3/s_bio_060867_chapter2.pdf http://repository.upi.edu/105553/4/s_bio_060867_chapter3.pdf http://repository.upi.edu/105553/1/s_bio_060867_chapter4.pdf http://repository.upi.edu/105553/2/s_bio_060867_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/105553/6/s_bio_060867_bibliography.pdf |