UPACARA ADAT GAWAI DAYAK SEBAGAI PELESTARIANNILAI - NILAI BUDAYA MASYARAKAT DAYAKDI PONTIANAK KALIMANTAN BARAT: 1986 - 2009

Skripsi ini berjudul "Upacara Adat Gawai Dayak sebagai Pelestarian Nilai-nilai Budaya Masyarakat Dayak di Pontianak Kalimantan Barat (1986-2009)". Adapun masalah yang diangkat dalam skripsi ini adalah : Bagaimana Upacara Adat Gawai Dayak dapat berperan sebagai suatu Pelestarian Nilai-nilai...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Emusti Rivasintha Marjito, - (Author)
Format: Book
Published: 2010-08-01.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Skripsi ini berjudul "Upacara Adat Gawai Dayak sebagai Pelestarian Nilai-nilai Budaya Masyarakat Dayak di Pontianak Kalimantan Barat (1986-2009)". Adapun masalah yang diangkat dalam skripsi ini adalah : Bagaimana Upacara Adat Gawai Dayak dapat berperan sebagai suatu Pelestarian Nilai-nilai Budaya Masyarakat Dayak di Pontianak Kalimantan Barat (1986-2009)?.Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan metode historis, yaitu meliputi pengumpulan sumber baik lisan maupun tulisan, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Untuk lebih memahami permasalahan yang dikaji, penelitian ini menggunakan beberapa konsep yang relevan melalui pendekatan ilmu sosial yang lain seperti, ilmu Sosiologi dan ilmu Antropologi. Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan teknik penelitian seperti, studi kepustakaan dan wawancara. Hal ini dilakukan karena terdapat sumber tertulis yang dapat digunakan untuk mengkaji permasalahan di atas, sedangkan teknik wawancara yang penulis lakukan untuk membandingkan apakah terdapat kesesuaian antara data yang terdapat di lapangan dengan disumber tertulis. Upacara Adat Gawai Dayak di Pontianak Kalimantan Barat, berawal dari kepercayaan masyarakat Dayak terhadap mitos dari para leluhur mereka, merupakan upacara syukuran pasca panen atas limpahan rizki, keselamatan yang telah diberikan serta permohonan agar panen tahun depan lebih berlimpah. Selain itu, upacara Adat Gawai Dayak juga mempunyai fungsi sosial, yaitu sebagai pengendali sosial dan sebagai wadah masyarakat untuk berintegrasi. Dalam perkembangannya upacara Adat Gawai Dayak pernah mengalami perubahan tempat dan waktu pelaksanaan yang merupakan kebijakan dari pemerintah yang berkuasa. Pada masa dahulu pelaksanaan upacara Adat Gawai Dayak dilakukan satu hari dalam setahun, pelaksanaannya dilakukan di daerah Kalimantan Barat dengan nama yang berbeda-beda dan hanya dihadiri masyarakat Dayak. Sejak tahun 1986 setelah dikeluarkannya surat keterangan (SK) Gubernur yang berisi peraturan upacara Adat Gawai Dayak, maka sejak tahun 1986 sampai sekarang (2009) upacara Gawai dilaksanakan selama empat sampai tujuh hari setiap tahun dan dipusatkan di Pontianak sebagai Propinsi Kalimantan Barat. Pelestarian upacara Adat Gawai Dayak merupakan tanggung jawab semua masyarakat dan pihak pemerintah setempat, sehingga diperlukan kesadaran yang lebih dari masyarakat pada khususnya untuk lebih memperhatikan upacara Adat Gawai Dayak agar tetap bertahan. Pemerintah setempat harus lebih giat lagi untuk membantu upaya pelestarian yang telah dilakukan masyarakat dalam mempertahankan keberadaan upacara Adat Gawai Dayak di Pontianak Kalimantan Barat.
Item Description:http://repository.upi.edu/105588/6/s_sej_054316_bab_i.pdf
http://repository.upi.edu/105588/3/s_sej_054316_bab_ii.pdf
http://repository.upi.edu/105588/3/s_sej_054316_bab_iii.pdf
http://repository.upi.edu/105588/2/s_sej_054316_bab_iv.pdf
http://repository.upi.edu/105588/4/s_sej_054316_bab_v.pdf
http://repository.upi.edu/105588/5/s_sej_054316_bibliography.pdf