PENGEMBANGAN FASILITAS REKREASIBERDASARKAN PREFERENSI PENGUNJUNG DI SITU PATENGAN CIWIDEY KABUPATEN BANDUNG
Pariwisata telah menjadi industri yang berkembang pesat selama dasa warsa terakhir, terutama pariwisata international. Pariwisata memberikan hasil seperti perluasan lapangan kerja, peningkatan pendapatan, peningkatan sarana dan prasarana daerah wisata. Taman Wisata Alam Situ Patengan merupakan salah...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2009-12-01.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Pariwisata telah menjadi industri yang berkembang pesat selama dasa warsa terakhir, terutama pariwisata international. Pariwisata memberikan hasil seperti perluasan lapangan kerja, peningkatan pendapatan, peningkatan sarana dan prasarana daerah wisata. Taman Wisata Alam Situ Patengan merupakan salah satu objek wisata alam yang pengembangan dan pengelolaannya masih belum dilakukan secara terpadu antara pihak terkait yaitu Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), PTPN VIII, Masyarakat sekitar Situ Patengan dan pihak swasta. Permasalahan dalam penelitian ini adalah tentang pengembangan fasilitas rekreasi di Situ Patengan. Selain itupun dikaji pula hambatan-hambatan yang terjadi dalam pengembangannya dan tata letak lokasi fasilitas yang sesuai untuk masing-masing fasilitas serta preferensi pengunjung tentang fasilitas rekreasi. Metode analisis yang digunakan dalam pengolahan data adalah deskriptif dimana data yang diperoleh akan dianalisis berdasarkan kuesioner yang telah disebar atau analisis preferensi pengunjung dan dengan menggunakan analisis SWOT, yaitu dengan melihat kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), ancaman (threats) kepariwisataan di Taman Wisata Alam Situ Patengan. Dari analisis ini akan ditarik kesimpulan bagaimana pengembangan pariwisata khususnya tentang pengembangan fasilitas rekreasi di Taman Wisata Alam Situ Patengan. Dari hasil penelitian serta melihat kondisi sesungguhnya dan telah dianalisis berdasarkan hasil kusioner yang telah disebar, analisis SWOT dan analisis zonasi maka dapat disimpulkan bahwa fasilitas rekreasi yang dapat dikembangkan di Taman Wisata Alam Situ Patengan adalah seperti penambahan fasilitas outbound yang lebih beragam, perahu sampan,area memancing, bola air, restoran, cottage, shelter, ATV, perkemahan, play ground, paint ball, berkuda, bersepeda. Sedangkan untuk hambatan terbesar yang terjadi pada pengembangan fasilitas rekreasi ini adalah kurangnya kerjasama antara pengelola Situ Patengan yaitu PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA). Seperti pihak BBKSDA menginginkan adanya pengembangan di Situ Patengan akan tetapi pihak PTPN VIII kurang menyetujuinya dan tidak mau membuka lahan mereka karena lebih mempertahankan lahannya difungsikan untuk perkebunan teh dibandingkan untuk wisata. Selain kurangnya kerjasama antara pengelola Situ Patengan hambatan yang paling besar pun disebabkan oleh Situ Patengan mempunyai tiga kawasan yaitu taman wisata, perkebunan teh dan cagar alam sehingga untuk pengembangan perluasan taman wisata sulit untuk mendapat perijinan karena sebagian lahannya yaitu sebuah cagar alam yang sifatnya tidak memperbolehkan adanya kegiatan manusia di dalamnya dan untuk zonasi di Taman Wisata Alam Situ Patengan dibagi menjadi empat zona yaitu zona inti, zona pengembangan, zona penyangga dan zona pelayanan. Kata kunci : fasilitas rekreasi, pengembangan |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/105602/1/s_mpp_055764_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/105602/2/s_mpp_055764_chapter2.pdf http://repository.upi.edu/105602/3/s_mpp_055764_chapter3.pdf http://repository.upi.edu/105602/4/s_mpp_055764_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/105602/5/s_mpp_055764_bibliography.pdf |