SEBARAN POTENSI PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS MAGGOT (Black Soldier Fly) DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT
Timbulan sampah dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pertambahan jumlah penduduk. Kecamatan Lembang menempati urutan pertama sebagai wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak di Kabupaten Bandung Barat dengan tingkat aktivitas pertanian, perekonomian dan pariwisata yang tinggi. Hal...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2023-04-17.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Timbulan sampah dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pertambahan jumlah penduduk. Kecamatan Lembang menempati urutan pertama sebagai wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak di Kabupaten Bandung Barat dengan tingkat aktivitas pertanian, perekonomian dan pariwisata yang tinggi. Hal ini berpotensi menghasilkan timbulan sampah yang tinggi, terutama sampah rumah tangga. Maggot merupakan larva dari jenis Black Soldier Fly atau Lalat Tentara Hitam yang dapat mengurai limbah sampah dengan tingkat pengurangan limbah tinggi. Penelitian ini bertujuan menganalisis sebaran potensi berdasarkan timbulan dan komposisi sampah rumah tangga berbasis maggot di Kecamatan Lembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (mix methods) antara metode kuantitatif yang berpedoman pada SNI 19-3964-1994 dan metode kualitatif dengan teknik survei dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa timbulan sampah di Kecamatan Lembang memiliki berat 0.29 kg/jiwa/hari, dengan potensi timbulan mencapai 58 ton/hari. Sedangkan komposisi sampah terdiri dari sisa makanan, plastik, tekstil, kertas, logam, kaca/keramik, karet/kulit, kayu dan sampah lainnya. Potensi timbulan sampah rumah tangga untuk pengelolaan sampah rumah tangga berbasis maggot adalah sebesar 35.11 ton/hari, yang tersebar di Desa Jayagiri 10%, Desa Lembang 8%, Desa Langensari 8%, Desa Gudangkahuripan 8%, Desa Cikole 8%, Desa Sukajaya 7%, Desa Cibogo 7%, Desa Cikahuripan 7%, Desa Wangunsari 7%, Desa Cibodas 6%, Desa Pagerwangi 6%, Desa Kayuambon 5%, Desa Suntenjaya 4%, Desa Wangunharja 4%, Desa Cikidang 4% dan Desa Mekarwangi 3%. Pengelolaan sampah rumah tangga berbasis maggot dapat berjalan lebih efektif jika Pemerintah lebih banyak lagi mengadakan bantuan berupa pengadaan fasilitas dan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah rumah tangga berbasis maggot kepada masyarakat. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/105608/9/S_GEO_1703562_Title.pdf http://repository.upi.edu/105608/2/S_GEO_1703562_Chapter%201.pdf http://repository.upi.edu/105608/3/S_GEO_1703562_Chapter%202.pdf http://repository.upi.edu/105608/4/S_GEO_1703562_Chapter%203.pdf http://repository.upi.edu/105608/5/S_GEO_1703562_Chapter%204.pdf http://repository.upi.edu/105608/6/S_GEO_1703562_Chapter%205.pdf http://repository.upi.edu/105608/7/S_GEO_1703562_Appendix.pdf |