KARAKTERISTIK DAERAH AKTIF DI MATAHARIYANG MENGHASILKAN SOLAR PROTON EVENTSPADA SIKLUS AKTIVITAS MATAHARI KE-23

Cuaca di antariksa terjadi akibat adanya aktivitas Matahari, terutama kecepatan dan kerapatan angin surya, sifat dari medan magnetik Bumi, serta medan magnet antar planet Interplanetary Magnetic Field (IMF) yang dibawa oleh plasma angin surya. Aktivitas Matahari ditandai munculnya bintik Matahari (s...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Asri Sari Dewi, - (Author)
Format: Book
Published: 2011-04-15.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Cuaca di antariksa terjadi akibat adanya aktivitas Matahari, terutama kecepatan dan kerapatan angin surya, sifat dari medan magnetik Bumi, serta medan magnet antar planet Interplanetary Magnetic Field (IMF) yang dibawa oleh plasma angin surya. Aktivitas Matahari ditandai munculnya bintik Matahari (sunspot) pada permukaan Matahari. Bintik Matahari menyebabkan terjadinya ledakan di Matahari berupa flare dan CME (Coronal Mass Ejection). Ledakan-ledakan tersebut terjadi di daerah aktif akibat adanya rekoneksi garis-garis medan magnet yang menyebabkan energi yang tersimpan didalamnya akan keluar sebagai flare. Ledakan berupa flare dapat menghasilkan solar proton events. Solar proton events terjadi ketika energi proton yang lebih besar dari 10 MeV melampaui 10 pfu (proton flux unit). Tingkat kompleksitas bintik Matahari terdiri dari klasifikasi Mount Wilson (kelas magnetik) dan klasifikasi Zurich (kelas sunspot). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik daerah aktif di Matahari yang menghasilkan solar proton events pada siklus aktivitas Matahari ke-23. Dari tujuan tersebut, sehingga penelitan ini mengunakan metode deskripif analitik yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu objek secara objektif. Hasil dari penelitian ini adalah daerah aktif yang dapat menghasilkan sola proton events terdapat pada kelas magnet Beta-Gamma-Delta dan pada kelas sunspot E dengan jumlah solar proton events terbanyak terjadi pada tahun 2001.
Item Description:http://repository.upi.edu/105669/1/s_fis_0608633_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/105669/3/s_fis_0608633_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/105669/4/s_fis_0608633_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/105669/2/s_fis_0608633_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/105669/2/s_fis_0608633_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/105669/5/s_fis_0608633_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/105669/6/s_fis_0608633_bibliography.pdf